Beraksi di Perumahan Mentari III, Pelaku Ranmor Dibekuk Polisi

Beraksi di Perumahan Mentari III, Pelaku Ranmor Dibekuk Polisi Tersangka Sugianto saat diamankan di Mapolsek Waru.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pelarian Sugianto terhenti. Warga Bulakbanteng, Surabaya, tersebut kini dijebloskan ke dalam jeruji besi. Pemuda 21 tahun itu menyusul Ismail, temannya yang lebih diringkus polisi.

Mereka berdua adalah komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang beraksi di Perumahan Mentari III, Waru, sekitar satu bulan lalu. Sugianto dibekuk petugas bersama pelaku lain yang masih di bawah umur.

Sekadar informasi, aksi sindikat alap-alap tersebut awalnya terungkap Kamis (12/10). Ismail yang menjadi eksekutor babak beluar dihakimi massa. Dia kepergok warga sesaat setelah membawa kabur motor dari salah satu rumah. Warga Rungkut, Surabaya, itu mengaku kepada petugas tidak beraksi sendirian. Namun, bersama empat temannya yang berhasil melarikan diri.

Nah, dari keterangan pemuda 27 tahun itu polisi melakukan pengembangan. Mereka melacak keberadaan empat buron yang lolos dari sergapan massa di tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami kerja sama dengan Subdit Jatanras Polda Jatim karena pelakunya adalah jaringan luar kota," tutur Kapolsek Waru Kompol Muhammad Fatoni kemarin (9/11).

Upaya pencarian petugas membuahkan hasil Selasa (7/11). Dini hari, polisi mengendus keberadaan dua dari empat pelaku yang ikut melakukan pencurian bersama Ismail. Dia adalah Sugianto dan pemuda berinisial IS.

"Usia pelaku satunya baru 16 tahun. Jadi, ada perlakukan khusus sesuai undang-undang berupa diversi," papar perwira polisi dengan satu melati di pundak itu.

Fatoni menerangkan, dua pemuda itu dibekuk bersamaan di sebuah warung kopi kawasan Semampir, Surabaya. Sugianto dan IS tidak bisa berkilah kepada petugas. Mereka hanya pasrah digelandang ke Mapolsek Waru. "Mereka jarang pulang ke rumah. Jadi, lokasi yang kami pantau adalah tempat yang paling mungkin menjadi jujukan keduanya," ungkapnya.

Mantan Kapolsek Taman itu menambahkan, kedua tersangka yang baru tertangkap berperan sebagai pengawas situasi. Jaringan itu, lanjutnya, sudah berpengalaman. Dasarnya adalah keberadaan Ismail yang merupakan residvis kasus serupa.

"Dua buron lain yang belum tertangkap adalah AM dan S. Identitasnya sudah kami kantongi, tinggal perburuan," jelasnya.

Sugianto beralasan baru pertama kali melancakan aksi curanmor. Dia tertarik dengan iming-iming keuntungan dari Ismail. Sugianto dijanjikan menerima Rp 500 ribu. Dia hanya diminta mengawasi adanya pergerakan orang di lokasi yang dijadikan sasaran.

"Belum sempat dapat keuntungan. Jarang pulang karena pasti dicari polisi," kata pemuda pengangguran tersebut. (cat/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO