Emil Dardak: Pemuda Jangan Apatis Politik

Emil Dardak: Pemuda Jangan Apatis Politik ?Dari kiri-Ketua ICMI Jawa Timur Ismail Nachu, Asia's Best Young Entrtepreneur Goris Mustaqim, Bupati Trenggalek Emil Dardak serta Pakar Komunikasi dan Media Unair Surabaya Prof Rachmah Ida. Foto: YUDI A/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penting sekali bagi para pemuda sekarang ini untuk tidak apatis politik untuk bersuara. Bersuara itu lewat mana? Sekarang ada online petition, media sosial, semakin banyak ruang untuk berekspresi sehingga harapannnya ruang-ruang ekspresi tersebut diisi oleh mereka yang tidak apatis politik.

"Dulu, bagaimana para pemuda bisa meyakinkan Soekarno supaya memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia kalau mereka (para pemuda, red) tidak memiliki kematangan berorganisasi," tegas Bupati Trenggalek Emil Dardak, saat menjadi narasumber acara Oase Bangsa dengan mengusung tema "Pemuda INdonesia Mau Ke Mana?' di Hotel Primebiz Jalan Gayung Kebonsari Surabaya, Rabu (25/10) pagi.

Emil mengingatkan untuk tidak diam saja melihat perkembangan apapun yang terjadi. "Dia merasa organisasi atau pemerintah sekarang ini ga bener, tapi dia memilih untuk diam. Ini kan tidak membuat situasi menjadi lebih baik," tegas suami artis Ibukota Arumi Bachsin ini.

Meski sudah tidak apatis politik, Emil berpesan untuk tetap membawa semangat tabayyun, mau mencari tahu dulu sebelum berpendapat. "Mau menanggalkan like and dislike, suka atau tidak suka, lebih obyektif melihat segala sesuatu,' ucapnya.

Kepedulian politik, lanjutnya, harus dibarengi dengan karakter dan inteletual yang matang. Bagaimana dalam mengawal jalannya pemerintahan ini dengan berpikir obyektif dan terkendali.

Mantan Ketua PCI NU Jepang ini berharap, para generasi muda bisa seperti itu. Menurutnya, sekaranglah momennya untuk benar-benar memperkuat karakter, kreativitas serta kolaborasi. "Jadi, tidak bisa pintar sendiri, harus pintar bareng-bareng. Tidak bisa menang sendiri, harus menang bareng-bareng, harus bersama-sama, berkolaborasi (co-creation). Itulah temanya hari ini," pungkasnya.

Sementara itu, Pakar Komunikasi dan Media Unair Surabaya Prof Rachmah Ida, PhD, menuturkan, pemuda sekarang itu mempunyai determinasi diri yang jauh lebih kuat bila dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang lebih maju. Mereka mempunyai semacam outlet untuk menyalurkan kreativitas dan aspirasi mereka. "Artinya, artikulasi kepentingan pemuda sekarang menurut saya jauh lebih luas," terangnya.

Rachmah juga mengimbau supaya berhati-hati saat menggunakan media sosial dalam bentuk apapun. Sehingga kemudian membuat lupa terhadap realitas sebenarnya. "Itu bukan jati diri kita. Kalau kita terlalu masuk ke dalam dunia maya kita lalu lupa bahwa dunia itu sebenarnya tidak seperti yang kita bayangkan," tandas profesor satu-satunya di Indonesia dalam bidang komunikasi tersebut.

Ikut menjadi narasumber yakni Kertua ICMI wilayah Jawa Timur Ismail Nachu serta Asia's Best Young Entrtepreneur Goris Mustaqim.

Perlu diketahui, Oase Bangsa merupakan Obrolan Seputar Bangsa, acara diskusi interaktif bulanan yang digelar Radio Suara Muslim Surabaya bekerjasama dengan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE serta beberapa media elektronik lainnya sebagai media partner. (ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO