Minim Pendapatan, Komisi B Panggil Disbudparpora Kediri

Minim Pendapatan, Komisi B Panggil Disbudparpora Kediri Anggota Komisi B bersama Disubudapora saat melakukan sidak di kawasan obyek wisata Goa Selomangleng. foto: ARIF KURNIAWAN/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gara-gara Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor wisata Kota Kediri minim, Komisi B langsung panggil pihak eksekutif. Salah satu minimnya PAD sektor pariwisata disebabkan kurangnya inovasi dari pemerintah setempat, terutama di kawasan obyek wisata Goa Selomangleng.

Ketua Komisi B DPRD Kota Kediri Nurudin Hasan mengatakan, dalam pengembangan di sektor pariwisata ini seharusnya pemerintah kota Kediri ada kreativitas atau rekayasa agar menjadikan kawasan itu menarik untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun luar.

"Kita anggaran ada, tinggal pemerintah daerah, ini harus ada inovasi dan kreativitas atau rekayasa kondisi alamnya menjadi sesuatu yang menarik. Jika dibiarkan begini terus juga, tidak akan ada peningkatan," kata Nurudin Hasan, Selasa (10/10).

Lebih lanjut, Nurudin membandingkan Kota Kediri dengan Kota Batu yang mampu menjadikan sesuatu yang sederhana menjadi sebuah destinasi pariwisata yang diminati wisatawan. Sedangkan di Kota Kediri sudah memiliki sesuatu yang sangat bagus dan potensial sebagai kunjungan wisata. 

“Di sini ada wisata sejarah, mereka jangan hanya melihat wisata budayanya saja yang sifatnya hanya tidak rutin. Untuk itu, di sini harus ada rekayasa yang bisa mengembangkan destinasi wisata Gua Selomangleng ini," terangnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kota Kediri Nur Muhyar mengatakan, saat ini Kota Kediri sudah menetapkan diri sebagai Service City. Sebab destinasi wisata yang sangat minim, sehingga perlu pemaksimalan wisata yang ada. 

“Namun yang perlu diingat dalam kawasan wisata gua Selomangleng ini juga ada situs purbakala di mana ada ketentuan hukum yang harus diikuti cara mengembangkannya. Namun juga masih ada space yang bisa rekayasa untuk pengembangan wisata gua ini,” ujarnya.

Nur Muhyar juga mengapresiasi saran Anggota Dewan dari Komisi B DPRD Kota Kediri. “Apa yang menjadi perhatian dan saran dari DPRD ini adalah sesuatu yang bagus buat kita," tandasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor pariwisata dinilai kalangan DPRD Kota Kediri kurang maksimal dan Pemkot Kediri diminta meningkatkan PAD di sektor tersebut. Mengingat anggaran pengembangan pariwisata di Kota Kediri yang dikucurkan cukup besar. 

Pada tahun 2016 saja, Disbudparpora pernah mengajukan anggaran sebanyak Rp 10 miliar untuk peningkatan sektor wisata. Namun, hasil yang didapat, kenaikan hanya sekita 5 persen saja. (rif/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO