Abelih ngadep dhe’ Allah
Artinya: Duh, anak-anak yang cantik yang bagus dan gagah, supaya kamu ingat semua, hidup ada di dunia, harus kamu perhatikan, setiap hari umur berkurang. Sebelum sampai ke janji, ayo kerjakan sekarang juga, banyak-banyak berbakti, kerjakan perintah Tuhan, jauhi larangan Tuhan, Gusti Allah Maha Agung menguasai alam dunia. Duh anak yang mendapat restu, carilah kebajikan, sebagai bekal hidup, takut sampai kebatasnya umur, kembali menghadap Allah Swt.
7. Pangkor yang artinya penghujung, tembheng ini biasanya ditembhengkan pada pada bagian suatu cerita.
Ini contoh Pangkor:
Raje ongghu paneremannah
Tanemmanna pon la ngelebhi’i oreng
Oreng se mratane lebur
Kalamon cokop landhu’na
Buwana ba’ lebba’ ka bungka’enna dhuluk
Nyaman bei long polongan
Panyeramanna la mare
Artinya: besar sekali rasa syukurnya, tanamannya sudah setinggi orang, orang yang merawat gembira, jika sudah cukup mencangkulnya, buahnya lebat sampai pohonnya meliuk, jika sudah butuh mengambil, sebelumnya setiapsaat disiram.
8. Senom (Sinom) biasanya tembheng ini dipakai untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat romantis baik dalam hubungannya dengan kisah percintaan ataupun hubungan antar sesama manusia.
Ini contoh Senom:
Saklangkong loros bungkana
Pappa bi’ tolop dha’ andhi’
Dhauna bi’ topeng padha
Buwa bannya’raa kene’
Dha’ bungka padha nyelpe’
Ta’ asa pesa apolong
Se ngodheh biru bernana
Ding la towa aobe koneng
Mon buweh eporrak, bigi katon kabbhi
Artinya: pohonnya sangat lurus, pelepah dan ranting tidak punya, daunnya bisa dipakai payung, buahnya banyak besar dan kecil, bersatu melekat pada pohonnya, bersatu tidak terpisah, yang muda biru warnanya, bila tua berubah jadi warna kuning, kalau buah sudah dibelah, biji baru kelihatan.
9. Artate’ (Dhandanggula) terdiri dari dua kata yaitu dhandang yang artinya pangarep dan gula artinya manis. Tembheng ini mempunyai maksud dan sebuah pengharapan tentang sesuatu dengan tujuan akhir mencapai kebaikan. Dan untuk mengungkapkan perasaan suka cita ataupun ketika mencapai sebuah kemenangan.
10. Megattro (Megatruh), tembheng ini biasanya melukiskan perasaan kecewa ataupun kesedihan yang mendalam.
11. Gambuh menjelaskan tentang segala sesuatu yang bisa diatasi. (Tari/UTM)
Acara tembheng macapat. foto: istimewa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News