DPRD Jatim Prihatin, 4,61% Sarjana di Jawa Timur Menganggur

DPRD Jatim Prihatin, 4,61% Sarjana di Jawa Timur Menganggur Anggota Komisi E DPRD Jatim, Agus Dono Wibawanto.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur ternyata masih cukup tinggi, persentasenya di kisaran 4%. Bahkan semakin tinggi pendidikan tidak menjamin seseorang semakin mudah mendapatkan pekerjaan. Terbukti, jumlah sarjana yang menganggur di Jatim mencapai 4,61%. Hal itu terjadi karena kualifikasi dan kompetensi pendidikan yang ada tak memenuhi lapangan pekerjaan yang dibutuhkan dunia industri.

Kondisi tersebut membuat anggota komisi E DPRD Jatim, Agus Dono Wibawanto prihatin. Ketua Fraksi Partai Demokrat itu berharap masyarakat yang hendak melanjutkan ke perguruan tinggi juga perlu diberikan wawasan bahwa lulusan sarjana itu bukan berorientasi bekerja. Karena itu jika ingin lulus langsung kerja sebaiknya memilih diploma atau SMK karena memiliki spesifikasi keterampilan khusus yang dibutuhkan lapangan kerja.

"Status (akreditasi) perguruan tinggi juga berpengaruh, sebab tidak jarang dunia usaha hanya menerima calon tenaga kerja lulusan sarjana dari perguruan tinggi yang berstatus A," tutur politisi yang akrab disapa Gus Don itu, Selasa (5/9).

Berdasarkan data Disnakertrans Jatim, dari tahun ke tahun TPT di Jatim mengalami fluktuatif mengikuti pertumbuhan perekonomian dan hubungan industrial. Pada tahun 2014 mencapai 4,19%, tahun 2015 naik menjadi 4,47%, lalu turun lagi di 2016 menjadi 4,21%.

"Tahun 2017 ini, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jatim ditargetkan turun lagi menjadi kisaran 4,08%-4,10%," ujar Kadisnakertrans Jatim, Setiadjit saat dikonfirmasi.

Pencapaian target tersebut, kata Setiadjit memang tidak mudah. Terlebih pada tahun 2019 mendatang, Jatim akan mengalami bonus demografi, di mana penduduk usia 15-60 tahun di Jatim mencapai 69% dari jumlah penduduk sekitar 42 juta. Sedangkan penduduk usia kerja hingga Februari 2017 mencapai 30,31 juta.

"Jumlah angkatan kerja mencapai 20,89 juta, meliputi sudah bekerja 20,03 juta orang dan pengangguran 860 ribu orang," ungkapnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO