Dalam 10 Tahun, Usaha Non-Pertanian di Gresik Meningkat 10,94 Persen

Dalam 10 Tahun, Usaha Non-Pertanian di Gresik Meningkat 10,94 Persen Bupati Sambari saat memberi pengarahan dalam sosialisasi pendataan UMK dan UMB Sensus Ekonomi 2016. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik menggelar Sosialisasi Pendataan Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Menengah Besar (UMB) di kantor Pemkab setempat, Rabu (12/7/2017). Sosialisasi ini merupakan lanjutan Sensus Ekonomi 2016 yang lebih dikhususkan pada pendataan UMK dan UMB di Kabupaten Gresik.

Hasil sensus ekonomi yang dilakukan sejak tahun 2006 dan tahun 2016, jumlah usaha di Kabupaten Gresik mengalami peningkatan berkisar 10,94 persen. Di tahun 2006 terdapat 119.190 usaha dan meningkat di tahun 2016 yakni 132.229 usaha.

Sebelumnya, sosialisasi dibuka Wakil Bupati Gresik Moh. Qosim didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Gresik Ir. Endang Sulastri. Hadir pula Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Pemkab Gresik Ir. Tugas Husni Syarwanto.

Dalam sambutannya, Qosim mengucapkan terima kasih atas kontribusi investor dan para pengusaha atas peranannya dalam proses pembangunan, terutama peningkatan perekonomian di Kabupaten Gresik. “Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Gresik mengucapkan terima kasih atas peran serta para pengusaha yang aktif dalam pembangunan dan peningkatan perekonomian di Kabupaten Gresik,” ujarnya.

Menurut ia, sosialisasi dari hasil Sensus Ekonomi yang dilaksanakan 10 tahun ini sangat penting untuk diikuti karena memberikan gambaran aktual mengenai kondisi perekonomian dan pertumbuhan UMK dan UMB yang ada di Kabupaten Gresik. “Kami berharap sosialisasi ini diikuti dengan sebaik mungkin,” harapnya.

Sementara Bupati Gresik Sambari Halim Radianto saat memberikan pengarahan para pengusaha berpesan agar BPS dan para pengusaha selalu bersinergi sehingga diharapkan mampu menghasilkan data yang akurat.

“Badan Pusat Statistik dan para pengusaha harus selalu bersinergi. Khususnya bagi para pengusaha hendaknya memberikan informasi yang jelas terkait usahanya kepada BPS, sehingga outputnya didapati data yang akurat dan bisa dijadikan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan, menetapkan program dan kebijakan di bidang ekonomi,” katanya.

Menurut ia, Kabupaten Gresik merupakan surga bagi para investor untuk berinvestasi. Saat ini terdapat 1.383 perusahaan besar di Gresik dan 53 perusahaan di antaranya merupakan eksportir. Untuk itu, peran serta investor dan pengusaha sangatlah penting dalam mendongkrak perekonomian di Gresik untuk membantu mengentas kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat.

Ia juga berharap pendataan UMK dan UMB bisa memperoleh data yang riil terkait jumlah usaha mikro kecil maupun berskala besar.

Pada kesempatan itu, ia juga menyatakan, pencacahan dilakukan untuk memeproleh informasi yang lebih rinci mengenai struktur ketenagakerjaan, permodalan, biaya dan produksi prospek usaha. “Masing-masing pemangku kepentingan berpeluang memberikan dukungan dan memanfaatkan hasil sensus ekonomi 2016 dengan baik,” pungkasnya. (hud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO