Mengenang KH Hasyim Muzadi

Mengenang KH Hasyim Muzadi Salahuddin Wahid (Gus Solah)

7. Contoh lain ialah sikap HM terhadap FPI yang berbeda dengan Gus Dur (GD). Kita tahu bahwa ucapan GD terhadap FPI amat keras dan memojokkan. Itu dibalas oleh Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan ucapan yang sama kerasnya, bahkan mungkin lebih keras. HM tentu juga tidak suka terhadap sejumlah ucapan HRS, tetapi sikapnya terhadap HRS berbeda dengan GD. HM mengundang HRS dan memberi masukan supaya HRS mengubah sikap dan ucapannya. Bahkan HM tidak segan datang ke rumah HRS untuk memberi nasehat.

8. Kekuatan lain HM ialah kemampuan yang luar biasa dalam berpidato. Tugas sebagai muballigh telah dijalani HM sejak mahasiswa, lebih dari 50 tahun. HM dapat menjelaskan hal-hal yang rumit dengan bahasa yang sederhana hingga mudah dipahami oleh masyarakat akar rumput. Setiap pidatonya pasti dibumbui dengan humor segar tetapi dibatasi jumlahnya, sehingga substansi pidatonya tetap terjaga.

9. HM berbeda dengan GD dan SAS dalam pemahaman keagamaan. GD dan SAS lebih bebas dalam berpikir -sengaja saya menghindari kata liberal karena kuatir dikaitkan dengan Jaringan Islam Liberal- dan ada kalanya sedikit melampaui batas dari pemahaman sesuai pandangan organisasi NU. Sebagai contoh: pada 2009 GD pernah memimpin kelompok yang mengajukan "yudicial review" terhadap UU tentang penistaan agama yang ditolak oleh MK setelah GD wafat. HM jelas mendukung UU tersebut.

GD mengusulkan pembatalan TAP MPRS No XXV/1966 tetapi HM tetap mempertahankan sampai akhir hayatnya. GD menganggap bahwa PKI bukan bahaya laten, tetapi HM punya pendapat sebaliknya. Pendapat SAS mungkin sama dengan GD.

10. GD dan HM adalah dua tokoh yang punya peranan besar mencetak kader-kader NU masa kini. Saya melihat ada perbedaan kader yang mengikuti GD dengan yang mengikuti HM, sesuai dengan apa yang tertulis dalam alinea sebelum ini. Kader NU yang menganggap bahwa Ahok tidak menista Islam adalah kader yang lebih condong ke GD. Sedang yang condong kepada fatwa MUI adalah kader yang condong ke HM.

11. Sebetulnya sah-sah saja kalau ada perbedaan pendapat diantara tokoh-tokoh NU. Dulu Rais Aam PBNU KH Wahab Hasbullah sering bertentangan pendapat dengan Wakil Rais Aam KH Bisri Syansuri. Yang perlu dipertanyakan ialah sikap badan otonom NU yang disampaikan secara terbuka padahal bertentangan dengan sikap resmi organisasi NU. Sikap PP Ansor tentang bolehnya memilih pemimpin non-muslim bertentangan dengan Putusan Muktamar NU 1999 yang disiarkan secara terbuka adalah contoh dari kurangnya etika organisasi. Kalau tidak ada teguran keras secara resmi, hal ini akan terulang di masa depan dan tidak sehat bagi organisasi NU.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pastor Sindir Kiai Poligami, Ini Respon Cerdas dan Jenaka KH A Hasyim Muzadi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO