Operasi Simpatik Semeru akan Sasar Pelajar

Operasi Simpatik Semeru akan Sasar Pelajar Operasi Simpatik akan digelar mulai 1 Maret 2017 dengan sasaran para pelajar.

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Jajaran Satuan Lalu-lintas Polres Madiun Kota akan menyiagakan 50 personel untuk melakukan operasi Simpatik Semeru 2017. Operasi ini secara serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia, selama 21 hari, mulai 1 Maret hingga 21 Maret 2017.

Hal ini disampaikan Kasat Lantas Polres Madiun Kota, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Purwanto Sigit Raharjo, usai melakukan rapat koordinasi (rakor) Satlantas Polres Madiun Kota, dengan instansi terkait, dalam rangka persiapan Operasi Simpatik Semeru 2017 di Gedung Soenaryo, Selasa (28/2).

Rakor diikuti sejumlah instansi, di antaranya Dinas Pendidikan, Satpol PP dan Dinas Perhubungan. Lebih lanjut dikatakan AKP Sigit, sasaran Operasi Simpatiik Semeru, yakni seluruh pengguna jalan di wilayah Kota Madiun, termasuk pengguna jalan yang melintas di dua kecamatan, yakni Sawahan dan Jiwan, Kabupaten Madiun. Tidak hanya itu, Operasi Simpatik juga menyasar di tingkat pelajar SMP-SMA sederajat hingga komunitas klub otomotif.

“Operasi simpatik ini mengedepankan edukasi dan peningkatan pelayanan. Jadi kami akan melakukan penindakan berupa tilang hanya terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas, termasuk kendaraan pengangkut barang. Di luar itu akan kami tegur dan kami imbau dengan cara-cara yang simpatik,” ungkap AKP Sigit kepada wartawan.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Madiun Sutoyo Irianto mengapresiasi pelaksanaan Operasi Simpatik Semeru yang juga menyasar di tingkat pelajar. Bentuk penindakan yang dilakukan jajaran kepolisian tidak hanya pada pelanggaran disiplin lalu lintas, tetapi juga sebagai ajang edukasi.

“Jadi untuk anak sekolah ini diberikan sosialisasi tentang UU Lalu-lintas. Nanti akan kita koordinasikan, karena Dindik Kota Madiun memiliki program gerakan displin siswa,” katanya.

Menanggapi masih tingginya angka pelanggaran lalu lintas di kalangan pelajar baik sebagai pelaku maupun korban laka lantas di Kota Madiun, Sutoyo mengaku, hal tersebut disebabkan karena kurangnya tanggung jawab dan pemahaman siswa terkait berkendara. Karena itu, ia berharap dengan sinergi yang baik antara kepolisian dan sejumlah instansi lingkup pemda. Ke depan dapat menekan angka pelanggaran maupun laka lantas di wilayah Madiun Kota.

“Siswa itu kurang tanggung jawab, mereka itu asal naik sepeda motor dan tidak mematuhi tata tertib lalulintas. Makanya operasi simpatik ini sangat penting, karena ada edukasinya juga buat pelajar,” tandasnya. (hen/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO