Tafsir An-Nahl 106: Sejak Dulu Perilaku Kafir itu Sangat Sadis

Tafsir An-Nahl 106: Sejak Dulu Perilaku Kafir itu Sangat Sadis Ilustrasi

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

BANGSAONLINE.com - Man kafara biallaahi min ba’di iimaanihi illaa man ukriha waqalbuhu muthma-innun bial-iimaani walaakin man syaraha bialkufri shadran fa’alayhim ghadhabun mina allaahi walahum ‘adzaabun ‘azhiimun (106).

Jika diperhatikan pesan ayat-ayat studi sebelumnya, sungguh perbuatan para kafir itu keji dan tega. Sebisa-bisanya nabi Muhammad SAW itu segera dihabisi. Jika susah dan ternyata tidak bisa, karena dijaga Tuhan secara khusus. Lalu dicemooh, dinista dan direndahkan. Tapi tidak berhasil juga, justru malah mengundang simpati dari masyarakat.

Ayat studi ini menggambarkan betapa Tuhan sangat mengerti dan bersikap istimewa kepada hamba-Nya yang beriman dan mengalami penyiksaan tidak manusia dari para penggede kafir. Sejarah nonmuslim sejak dulu hingga sekarang ya begitu itu. Kalau sedang minoritas, maka bermanis-manis laku, berpeci, berbaju takwa demi mendapat simpati dan selalu mengedepankan kemanusiaan. Tapi kalau sudah berkuasa dan bebas berbuat, "pasti" menindas dan menyiksa. Sebab nuzul ayat studi ini adalah bukti sejarah yang tak terbantah.

Bahwa, yang banyak merespon dakwah islamiah yang dibawakan oleh nabi Muhammad SAW umumnya dari kalangan bawah, termasuk orang-orang miskin dan para budak. Ulama' tafsir mengunggah kisah pilu keluarga islam yang kecil dan sangat sederhana. Dialah Yasir dan istrinya bernama Sumayyah, punya anak lelaki bernama Ammar (Ammar ibn Yasir). Teman mereka yang sama-sama sudah memeluk islam adalah Bilal, Khabbab dan Salim.

Semuanya disiksa habis-habisan oleh majikan mereka. Rata-rata pernah diikat kaki dan tangannya, lalu diseret dengan kuda berlari kencang. Tentu babak belur dan bundas. Penulis ingin tanya, pernahkan umat islam menyiksa nonmuslim seperti ini, sekadar memaksa masuk islam?. Andai ada, itu haram dan berdosa besar, karena agama melarangnya. Tapi di kalangan nonmuslim itu legal dan banyak terjadi. Ya karena mereka tidak punya syari'ah yang mengatur itu. Yasir mati mengenaskan.

Giliran istrinya, Sumayyah yang disiksa di hadapan anaknya sendiri, Ammar. Masing-masing kaki Sumayyah diikat dan dibentangkan di antara dua unta. Ditarik membentak, seperti menyobek ayam dengan menarik kedua pahanya. Vagina Sumayyah yang sudah terbuka itu lalu ditusuk dengan tumbak hingga tembus ke atas. Suamayyah mati sangat mengerikan. Mereka tertawa puas dan berjingkrak. Sekali lagi, pernahkah orang islam melakukan perbuatan begini?.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO