Pakde Karwo Bagikan Strategi agar Ekonomi Indonesia Kian Kuat

Pakde Karwo Bagikan Strategi agar Ekonomi Indonesia Kian Kuat Gubernur Jatim Dr H Soekarwo saat menjadi pemateri pada Raker Menteri Perdagangan di Hotel Borobudur Jakarta. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Dr H (Pakde Karwo) menjadi narasumber pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (20/2). Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo berbagi strategi untuk menggerakkan ekonomi domestik dan meningkatkan ekspor. Strategi itu sudah menjadi pengalaman empiris Jatim, sehingga perlu disebarluaskan agar ekonomi Indonesia semakin kuat.

Di hadapan sekitar 350 orang peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri itu, Pakde Karwo memaparkan beberapa strategi agar ekonomi domestik bisa semakin kuat. Pertama, memperkuat basis industri manufaktur.

“Industri manufaktur di Indonesia terbagi menjadi dua yakni UMKM dan industri besar,” katanya

Dalam sektor UMKM, ia mengatakan perlunya dilakukan beberapa hal, yakni memperkuat pendidikan vokasional, pembiayaan melalui banking sistem, dan menciptakan pasar melalui pembentukan Kantor Perwakilan Dagang (KPD). Sedangkan untuk industri besar, dengan menjamin infrastruktur logistik dan konektivitasnya, memperbaiki sistem upah, cost of fund, dan menekan harga gas ke arah harga ideal, berkisar USD 6-7/mmbtu.

Kedua, adalah pengembangan sektor pembiayaan dilakukan dengan cara membentuk lembaga keuangan mikro seperti koperasi wanita, koperasi karyawan, koperasi pondok pesantren, koperasi lembaga masyarakat desa hutan, dan lembaga keuangan mikro kelompok fungsional.

“Secara kelembagaan, dengan menjadikan Bank Jatim sebagai apex bank, mendirikan bank UMKM dan bank tani, serta menjamin asuransinya melalui Jamkrida,” jelasnya.

Ketiga, adalah strategi pemasaran, yakni dengan memperkuat perdagangan antar daerah melalui KPD, meningkatkan ekspor luar negeri, mengupayakan stabilisasi harga untuk melindungi konsumen. Untuk memperkuat penetrasi pasar dalam negeri, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah membentuk 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di seluruh Indonesia.

“Penetrasi pasar ini bisa dilakukan karena KPD bisa berfungsi sebagai market intellegent, business agregator, tempat temu bisnis dan transaksi dagang, promosi produk unggulan Jatim dan support value chain komoditi dalam negeri,” ucapnya.

Narasumber lain yang dihadirkan bersama dengan Gubernur Jatim adalah Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan yang juga menjadi Ketua APPSI (Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia). (tra/ian/ros)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO