Rasis Pendukung Trump, Tembak Mati Profesor saat sedang Salat di Masjid Quebec

Rasis Pendukung Trump, Tembak Mati Profesor saat sedang Salat di Masjid Quebec inilah pusat kebudayaan Islam di Quebec. foto: repro mirror.co.uk

QUEBEC, BANGSAONLINE.com - Alexandre Bissonnette (27) ditangkap polisi karena melakukan teror di Pusat Kebudayaan Islam di kawasan Sainte-Foy, Quebec, pada Minggu.

Dia aktivis ‘sayap kanan’ yang mendukung Trump. Dia juga terinspirasi nasionalis Prancis Marine Le Pen.

Bissonnette diketahui amat membenci imigran. Dia akhirnya dituduh melakukan 6 pembunuhan imigran, dalam serangan di masjid Quebec.

Bissonnette juga diduga mengejek imigran dan kaum feminis secara online dan menyuarakan politik ekstrem anti emigran. Bissonnette yang tercatat sebagai mahasiswa Prancis-Kanada ini juga dituduhkan melakukan lima percobaan pembunuhan setelah serangan Quebec.

Azzedine Soufiane, Khaled Belkacemi dan Boubaker Thabti, di antara enam orang yang ditembak mati saat sholat, pada minggu malam. Thabti adalah keturunan Tunisia, sementara Soufiane adalah seorang tukang daging dan ayah dari tiga anak. Demikian lapiran MailOnline.

Adapun Belkacemi, adalah guru besar keturunan Aljazair-Kanada, yang dilaporkan bekerja di universitas yang sama di mana Bissonnette belajar.

Bissonnette warga Kota Quebec dan kuliah di University of Laval, dilaporkan keturunan Perancis Canada.

Vincent Boissoneault, mahasiswa Hubungan Internasional di universitas yang sama, yang juga teman Bissonnette mengatakan, tersangka dikenal mempunyai pandangan negatif kepada imigran dan pengungsi, serta mendukung Trump dan Le Pen.

Sumber: mirror.co.uk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO