Australia Hina Pancasila, TNI Hentikan Kerjasama Militer

Australia Hina Pancasila, TNI Hentikan Kerjasama Militer Kepala Angkatan Udara Australia Marsekal Mark Binskin dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelum kasus penghinaan terhadap Pancasila terungkap.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - akan menghentikan seluruh kerja sama dan latihan militer dengan untuk sementara. Mabes menegaskan seluruh kerja sama akan dikaji kembali sebelum bersedia membuka kembali hubungan dengan .

"Bukan hanya latihan militer, tetapi seluruh kerja sama dengan ," kata Kapuspen Mayjen Wuryanto seperti dilansir Merdeka.com, Rabu (4/1).

Wuryanto menjelaskan penyebab penghentian sementara ini karena masalah teknis dan turun naiknya hubungan bilateral antara kedua negara.

Saat dikonfirmasi adanya pelecehan terhadap lambang negara saat Prajurit Kopassus tengah melatih pasukan khusus di , Wuryanto tak menampik. Tapi dia tak menjelaskan detilnya.

"Ya ada masalah itu dan ada beberapa hal yang masih harus kita kaji lagi agar hubungan kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak," tutupnya.

Sebelumnya, secara rutin menggelar latihan bersama dengan . Salah satu yang sering berlatih adalah Kopassus AD.

Sementara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku belum mendapatkan laporan utuh terkait hal itu. Dalam waktu dekat, Ryamizard berencana menemui Menteri Pertahanan Autralia untuk membahas persoalan ini.

"Saya belum ngomong. Nanti saya ngomong dengan Menhannya dulu ya. Memang, seharusnya saya kemarin ke sana. Belum karena Menhan-nya lagi di rumah sakit, mungkin bulan ini akhir saya ke sana," kata Ryamizard di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dikutip dari Detik.com Rabu (4/1).

Ryamizard meminta semua pihak tidak gegabah menyikapi persoalan ini selama belum mengetahui persis duduk persoalannya. Dia tidak ingin hubungan kedua negara menjadi renggang meski diakuinya bisa saja kerja sama militer maupun bilateral ditunda.

"Makanya kita lihat dulu benar-benar, jangan sepihak ya. Baru saya dengar itu saja. Hubungan kita dengan lagi baik-baik saja ya, kita lihat dulu. Jangan gegabah. tunda enggak apa-apa. Kalau tunda kan bisa," kata Ryamizard tanpa meneruskan pembicaraannya.

Ryamizard enggan berspekulasi mengenai keputusan menghentikan sementara kerja sama militer dengan militer .

"Enggak-enggak, kalau yang saya lihat begini, dia kan belajar, dia kan gunting-gunting apa, di apa, media segala macam, itu kali," ucapnya.

Namun demikian, Menhan mengakui adanya anggota n Defence Force (ADF) yang diduga menghina dasar negara Indonesia, . Ryamizard menyebut ADF telah memberikan sanksi bagi anggotanya yang melakukan penghinaan terhadap .

"Itu kan yang letnan saja apa belajar bahasa, kemudian sudah ditegur, sudah dihukum itu," kata Ryamizard.

Klik Berita Selanjutnya

Lihat juga video '3 Prajurit TNI Gugur Akibat Baku Tembak di Papua':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO