BLH Bojonegoro Minta EMCL Pasang Penanda Arah Angin di Dekat Lokasi Flare

BLH Bojonegoro Minta EMCL Pasang Penanda Arah Angin di Dekat Lokasi Flare Kepala BLH Bojonegoro, Elzadeba Agustina didampingi Sekretaris BLH Agus Haryana, Kepala Bidang Laboratorium, Hari Susanto serta sejumlah direksi EMCL saat berada di dekat lokasi flare proyek migas Banyu Urip Blok Cepu. foto: EKY NURHADI/ BANGSAONLINE

Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh warga Dusun Dawung, Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Kalitidu karena mengeluh terpapar bau busuk. Sejak Oktober lalu, kejadian ini sudah terjadi tiga kali pada warga yang sama. Mereka yang masih satu keluarga ini adalah Muflickatunnikmah, Samini, Siti Sulaimah, Yatmi, Warsiti, Nyamikarin, dan Sofiana. Hari ini ketujuh perempuan tersebut sudah pulang ke rumah. Empat di antaranya dipulangkan pada Rabu kemarin.

Sementara itu juru bicara dan humas , Rexy Mawardijaya mengatakan bahwa sedang dalam tahapan start up dan commissioning. Pada saat ada laporan keluhan dari warga, kata dia, operasi di Lapangan Banyu Urip berjalan normal dan aman.

"Apabila terjadi suatu hal yang tidak normal, kami akan segera mengambil tindakan yang diperlukan," imbuhnya.

Pihaknya berharap koordinasi dengan instansi terkait dilakukan secara terus menerus. Hal tersebut dilakukan guna memastikan kegiatan operasi berjalan dengan aman dan efisien. Selain itu, koordinasi juga dilakukan untuk mencari tahu penyebab keluhan masyarakat kemarin.

"Kami bersimpati dan membantu serta mendampingi warga yang dirujuk ke rumah sakit terdekat," ucap dia.

Rexy mengaku bahwa keselamatan dan keamanan masyarakat, pekerja dan lingkungan adalah prioritas perusahaannya dalam beroperasi. "Silakan hubungi kami apabila terdapat pertanyaan berkaitan dengan kegiatan operasi kami," pungkasnya. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO