Tafsir An-Nahl 99-100: Andai Jokowi Meniru Tuhan, Demo tak kan Terjadi

Tafsir An-Nahl 99-100: Andai Jokowi Meniru Tuhan, Demo tak kan Terjadi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat hendak mengikuti salat Jumat pada Aksi Bela Islam III di Monas.

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

BANGSAONLINE.com - Innahu laysa lahu sulthaanun ‘alaa alladziina aamanuu wa’alaa rabbihim yatawakkaluuna. Innamaa sulthaanuhu ‘alaa alladziina yatawallawnahu waalladziina hum bihi musyrikuuna.

Ayat studi ini (99-100) memang luas sekali cakupannya, karena menyangkut kiprah syetan dalam menyesatkan umat manusia. Kata kuncinya ada pada kata "sulthan", kekuasaan, di mana dengan kekuasaan yang begitu hebat dan ditunjang pengalaman jutaan tahun menggoda umat manusia, tentu syetan kaya referensi. Ya, tapi semua itu tak berdaya apa-apa bagi orang beriman.

Syetan tidak pernah kehabisan akal soal goda-menggoda. Demi menyelamatkan hamba-Nya yang terkasih, Tuhan mengajari agar segera berlindung kepada Pemilik jagad raya ini, Allah SWT. Al-Qurthuby menurunkan dialog indah soal tehnik menghentikan aksi syetan.

Seorang guru sufi bertanya kepada muridnya: Andai syetan datang menggoda kamu beribadah, apa yang kamu lakukan?

Murid: Akan saya lawan

Guru: Jika dia balik lagi?

Murid: Akan saya lawan

Guru: Jika masih datang lagi?

Murid: Terus saya lawan habis-habisan

Guru: Jika kamu menggembala kambing dan hendak menyebrangkan, tapi anjing galak menghadang jalanmu, apa yang kamu lakukan?

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO