Ribuan Buruh di Gresik Kembali Demo, Jalan Dr. Wahidin SH dan Jalan Kartini Macet Panjang

Ribuan Buruh di Gresik Kembali Demo, Jalan Dr. Wahidin SH dan Jalan Kartini Macet Panjang

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ribuan buruh di Kabupaten Gresik kembali turun jalan, Kamis (17/11). Mereka berasal dari perwakilan beberapa perusahaan yang tergabung dalam beberapa serikat buruh.

Tujuan demo kali ini sama dengan demo sebelumnya yakni kantor Pemkab Gresik, di Jalan Dr. Wahidin SH. Mereka mendesak Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto agar memperjuangkan UMK (Upah Minimun Kabupaten Gresik) tahun 2017 sebesar Rp 3,7 juta.

Ironisnya, ribuan buruh saat turun jalan tersebut membuat keresahan dan kemarahan para pengguna jalan. Betapa tidak, saat mereka menuju kantor Pemkab Gresik, di Jalan Dr. Wahidin SH, mereka bikin kemacetan panjang di jalan RA Kartini - Dr. Wahidin SH.

Kemacetan jalan ini disebabkan ulah buruh yang tidak tertib berlalu lintas saat long march menuju kantor Bupati. Mereka jalan tidak tertib. Bahkan, mereka terkesan berhenti dan memblokir jalan tersebut. Sehingga, pengguna jalan lain, khususnya pengguna jalan yang memakai kendaraan roda empat tidak bisa jalan.

"Demo ya demo tapi jangan menyusahkan orang lain," kata Nur Hudi, salah satu pengguna jalan yang sedang perjalanan memasang AC di rumah konsumen, Kamis (17/11).

Menurut dia, ulah buruh demo turun jalan sehingga membuat kemacetan tersebut sangat tidak dibenarkan. Sebab, aktivias mereka sangat mengganggu pengguna jalan lain yang ingin cepat sampai tujuan. "Apa mereka saja yang bekerja dan butuh gaji besar. Kita juga sama-sama pekerja. Tapi, kita tidak mau seperti mereka," cetusnya.

Seharusnya, tambah Nur Hudi, kalau pendemo tersebut tujuannya demo ke kantor Pemkab Gresik harus melajukan kendaraan dengan cepat. Biar tak membuat jalan macet. "Nyusahkan orang saja," pungkasnya.

Demo ribuan buruh tersebut sebetulnya mendapatkan kawalan ketat petugas kepolisian Polres Gresik. Ada puluhan polisi dengan menggunakan mobil Dalmas dan sepeda motor mengawal long morch buruh. Tapi, mereka tidak bisa berbuat banyak. Akibatnya, petugas terpaksa hanya bisa mengekor di belakang massa buruh karena kendaraan yang mereka tumpangi tidak bisa menyalip.(hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO