MELBOURNE, BANGSAONLINE.com - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Australia-New Zealand (ANZ) mengecam pernyataan Senator Australia, Pauline Hanson, yang mengusulkan penghentian masuknya imigran Muslim ke Australia.
Rais Syuriyah PCI NU ANZ, Prof Dr Nadirsyah Hosen, dalam keterangan tertulisnya yang disebar lewat grup WA menyatakan bahwa Pauline Hanson dan berbagai sikapnya yang intoleran berpotensi menebarkan kebencian terhadap umat Islam di Australia.
BACA JUGA:
- Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
- Peringati 75 Tahun Diplomasi Australia-Indonesia, Khofifah Apresiasi Kinerja Fionna Hoggart
- BRIN Paparkan Penyebab Tingginya Curah Hujan
- China Kecam Aksi AS Tembak Balon Udara yang Dituduh Alat Mata-mata
"Umat Islam di Australia selama ini telah hidup secara harmonis, taat aturan, dan berperan aktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan," kata dosen senior pada Fakultas Hukum Universitas Monash, Australia itu.
Pernyataan Nadirsyah itu merupakan sikap resmi PCI NU ANZ yang menggelar Konferensi Cabang pada 1-2 Oktober 2016 di Adelaide. Selain memilih kepengurusan baru, kegiatan tersebut juga menyikapi isu-isu terkini.
Konferensi Cabang PCI NU ANZ juga menyoroti sikap diskriminatif atas penggunaan burkini oleh Muslimah di Prancis.
"PCI NU ANZ menyesalkan sebagian masyarakat di Prancis yang tidak bisa menoleransi kehadiran para Muslimah yang menggunakan burkini sebagai bagian dari ekspresi keberagamaan yang dijamin oleh hak asasi manusia," kata Nadirsyah.
Secara keseluruhan terdapat sembilan rekomendasi yang dihasilkan dalam Konferensi Cabang PCI NU ANZ, termasuk terkait imigran Muslim dan burkini.