GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pernyataan Sekda Gresik, Djoko Sulistio Hadi kepada sejumlah wartawan kalau dirinya optimis bisa mewujudkan APBD(AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah) hingga tahun 2021 tembus Rp 8 triliun,langsung direspon berbagai kalangan.
Khususnya, para politisi dan petinggi partai di Kabupaten Gresik.
BACA JUGA:
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
- Diduga Pemicu Kerusuhan H-1 Lebaran, Dua dari Sepuluh Remaja di Gresik Diamankan Polisi
- Rumah di Manyar Gresik Disatroni Rampok, Perhiasan dan Iphone Raib
- Polsek Menganti Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan dan Perusakan Rumah Warga Setro
Ketua DPD II Golkar Kabupaten Gresik, Ahmad Nurhamim misalnya, dia mengaku sangat menyangsikan APBD Gresik tembus Rp 8 triliun. " Paramaternya apa mas, APBD Gresik bisa ditembus Rp 8 triliun itu," kata Nurhamin, Kamis(8/9/2016).
Menurut dia, Pemkab Gresik pada tahun 2021 atau di akhir pemerintahan SQ (Sambari Halim Radianto-Moh.Qosim) bisa mewujudkan APBD hingga Rp 8 triliun itu sangat berat.
Sebab, potensi yang bisa digali untuk mendongkrak APBD sebesar itu masih sumir.
Sebagai contoh, Smelter milik PT. Freeport Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut hingga sekarang belum jelas. Sebab, keberadaan perusahaan tersebut dibangun di Gresik hingga sekarang belum ada kepastian.
Kemudian, pelabuhan di kawasan JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate), juga sampai sekarang belum bisa diandalkan sumbangsinya untuk sumber PD (pendapatan daerah).
Untuk itu, Nurhamim menyarankan kepada pemerintah agar rasional dalam menentukan kekuatan APBD sesuai dengan kemampuan potensi daerah." Makanya harus bisa menakar kemampuan potensi daerah," jelas mantan Wakil Ketua DPRD Gresik periode 2009-2014 ini.