Bahtsul Masail: Hasil Muktamar NU ke-33 Tak Sah, Said Aqil Dianggap Akui Curang

Bahtsul Masail: Hasil Muktamar NU ke-33 Tak Sah, Said Aqil Dianggap Akui Curang Para kiai saat membahas hukum sah atau tidak Muktamar NU ke-33 dalam pandangan fiqh di Pondok Pesantren Al-Aziziyah Denanyar Jombang, Jawa Timur, Senin (25/7/2016). Foto: bangsaonline.com

Lalu bagaimana hasil Muktamar NU ke-33 menurut pandangan fiqh Islam, khususnya menyangkut kepengurusan PBNU? Sah atau tidak?

Kiai Afifuddin Muhajir lalu mengutip beberapa ayat al-Qur’an dan Hadits, diantaranya surat At-Taubah (119), Al-Maidah (1). Al Isra’ (34), Al-Maidah (8), An-Nisa’ (58), An-Nisa (105), dan beberapa Hadits riwayat Ahmad, Turmudzi, dan AD/ART.

”Penglihatan yang jernih terhadap fakta di Muktamar di satu sisi dan perenungan yang mendalam terhadap ayat-ayat dan Hadits-hadits di atas di sisi lain, memaksa kita untuk mengambil kesimpulan bahwa hasil Muktamar NU di Jombang, khususnya menyangkut kepengurusan adalah tidak sah menurut pandangan hukum Islam,” tegas Kiai Afifuddin Muhajir yang dikenal sebagai pengarang Kitab Fathul Mujibul Qorib itu dalam makalahnya.

(BREAKING NEWS: Keluarga Korban Kasus Tanah yang Dijual ke Gereja Akhirnya Angkat Bicara, KH Lutfi Abdul Hadi: Kejam, Sadis, Ayo Sumpah Li’an Kalau Berani)

Sementara Kiai Aziz Masyhuri minta agar Kiai Said Aqil dan pengurus PBNU yang lain mengakui kesalahannya dalam Muktamar NU ke-33 di alun-alun. "Yang penting mengakui dulu kesalahannya. Itu saja dulu. Perkara bagaimana selanjutnya itu soal nanti. Yang penting akui saja kesalahannya," tegas mantan Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Jawa Timur yang dikenal rajin menerjemah kitab-kitab kuning dan menulis buku-buku agama itu.

"Muktamar terakhir ini merupakan terburuk sepanjang sejarah. Maka kami minta mereka (panitia dan pengurus PBNU, red) meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan tersebut," tegas Kiai Aziz.

(BACA: Dianggap Bohongi Kiai dan Halalkan Segala Cara, Ketua PWNU Banten Mundur)

Bahtsul Masail ini dihadiri para kiai pengasuh pesantren, antara lain: KH Fadlolan Musyafak dari Semarang, KH Muhyidin Khotib dari Sukorejo Situbondo, KH Dr Nawawi dari Situbondo, KH Ali Musyafak Kediri,KH Helmy dari Depok, KH Ma'ruf Zuhdi Tuban dan para gus dari beberapa daerah Jawa Timur.

"Kita mengkaji muktamar ke-33 NU mulai dari sebelum dilaksanakan, proses pelaksanaan dan pasca pelaksanaannya dari perspektif fiqh," kata KH Aziz Masyhuri. (rom/ony/dio)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO