Usai Pasar Sukodono, Pemkab Sidoarjo Bakal Revitalisasi Sejumlah Pasar Tradisional

Usai Pasar Sukodono, Pemkab Sidoarjo Bakal Revitalisasi Sejumlah Pasar Tradisional TINJAU LAPAK: Wabup H Nur Ahmad Syaifuddin dan Ketua DPRD H Sullamul Hadi Nurmawan meninjau lapak saat Peresmian dan Tasyakuran Pasar Sukodono, Jumat (22/7) malam. foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Sidoarjo bakal merevitalisasi sejumlah pasar tradisional lainnya pasca rampungnya renovasi Pasar Sukodono yang dibantu dana pemerintah pusat sekitar Rp 7 Miliar.

Revitalisasi pasar tradisional tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan pasar modern yang mulai menjamur, termasuk di Kabupaten Sidoarjo.

Penegasan itu disampaikan Wabup Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin kala menghadiri Peresmian dan Tasyakuran menempati Pasar Sukodono, Jumat (22/7) malam. "Program (revitalisasi pasar tradisional, Red) tidak berhenti sampai di sini (Pasar Sukodono, Red) tapi akan bergulir ke pasar tradisional lainnya," tandas Wabup.

Wabup menegaskan, selain bakal membatasi pasar modern agar tidak menggerus keberadaan pasar tradisional, Pemkab juga bakal membangun pasar tradisional yang sudah ada. "Pasar modern seharusnya memang dibatasi, tetapi pasar tradisional juga harus dibangun," jlentreh Cak Nur, panggilan karib Wabup H Nur Ahmad Syaifuddin.

Khusus Pasar Sukodono yang baru ditempati pedagang setelah direvonasi total dengan dana pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Cak Nur menyatakan Pemkab bakal mengusulkan alokasi anggaran melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2016 untuk pavingisasi halaman Pasar Sukodono, yang nilainya sekitar Rp 200 Juta.

Kata Cak Nur, pihaknya berharap keberadaan Pasar Sukodono yang baru dibangun ini, menambah penghasilan para pedagang. Sebab diharapkan calon pembeli berdatangan, karena kondisi pasar kini lebih baik dan tidak kumuh. "Mudah-mudahan para pedagang dapat kelancaran rejeki," harap politisi PKB ini.

Terkait keberadaan eks pasar penampungan di Desa Kebon Agung Kecamatan Sukodono, yang sempat disoroti anggota Komisi B DPRD Sidoarjo, H Khoirul Huda, karena dikhawatirkan tetap difungsikan oleh sejumlah pedagang baru, Cak Nur menegaskan, pasar penampungan itu bakal ditutup.

"Kita tutup. listriknya akan dimatikan. Jangan sampai jadi pesaing, karena semua pedagang sudah menempati Pasar Sukodono ini," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, soal pengajuan dana tambahan untuk Pasar Sukodono, Ketua DPRD Sidoarjo H Sullamul Hadi Nurmawan bakal membahasnya saat rapat Badan Anggaran (Banggar).

"Intinya pasar tradisional harus dibina agar bisa bersaing dengan pasar modern," tegas Gus Wawan, panggilan karib H Sullamul Hadi Nurmawan.

Di sisi lain, Ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Sukodono, H Achmad Fauzi mengatakan, para pedagang mengaku senang dengan renovasi Pasar Sukodono yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, gebrakan perbaikan pasar merupakan langkah luar biasa untuk meningkatkan kesejahteraan para pedagang.

"Ini sudah luar biasa. Para pedagang senang karena sekarang pasarnya sudah bersih dan bagus. Nanti pastinya bisa lebih menarik pembeli dan meningkatkan pendapatan para pedagang," ujar Fauzi, yang sehari-hari pedagang sembako ini.

Sementara, Peresmian dan Tasyakuran Pasar Sukodono ini, diawali dengan pemotongan tumpeng oleh Wabup H Nur Ahmad Syaifuddin didampingi Ketua DPRD H Sullamul Hadi Nurmawan dan dilanjutkan pemotongan pita di pintu masuk pasar.

Cak Nur dan Gus Wawan, didampingi Camat Sukodono, pejabat Dinas Pasar dan Disperindag lalu meninjau beberapa lapak pedagang dan menanyakan kondisi pedagang setelah menempati bangunan baru Pasar Sukodono tersebut. (sta)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO