BLITAR, BANGSAONLINE.com - Walikota Blitar Samanhudi Anwar akhirnya memberikan keputusan terkait masa depan pedagang Pasar Legi yang menjadi korban kebakaran. Keputusan ini, disampaikan langsung di hadapan 1500 pedagang dalam pertemuan yang digelar di Balai Kusumowicitro, Minggu (17/7) malam.
Menurutnya, berdasarkan hasil rapat, Pemkot Blitar memutuskan akan mengucurkan dana sebesar Rp 12 miliar untuk pembangunan pasar.
BACA JUGA:
- KRPK Gelar Aksi Damai, Ingatkan Pemkot Blitar Soal Netralitas ASN
- Peringatan Tak Diindahkan, Bawaslu Kota Blitar Gandeng Satpol PP Tertibkan APK di Jalan Protokol
- Lapas Blitar Segera Direlokasi, ini Lokasinya
- Jadikan Sisi Timur Alun-Alun Sebagai Pusat Kuliner, Pemkot Blitar 'Berhadapan' dengan Burung Kuntul
“Keputusan ini sudah final dan tidak boleh ada tuntutan-tuntutan alias tidak bisa diganggu gugat. Jika ada yang menuntut, maka tidak akan ditanggapi,” tegas Samanhudi.
Sementara itu, pada Senin (18/7), tim dari ITS Surabaya akan melakukan uji kelayakan bangunan. “Sebelum dibangun itu butuh kajian dulu, butuh rehabilitasi atau harus dibangun ulang baru kita action. Jika langsung dipakai jualan, trus ambruk nanti saya yang disalahkan. Hasil lab paling cepat dua minggu,” imbuhnya.
Lanjut Samanhudi, jika hasil lab menyatakan bangunan itu butuh dibangun ulang, maka pedagang akan direlokasi ke tempat yang baru. Relokasi yang jelas bukan di Alun-alun, karena bisa merusak fungsinya. Bukan juga di halaman Pasar Legi karena bisa menganggu proses pembangunan.
“Jika semen dan bahan bagunan datang, bisa ruwet nanti jika relokasinya di halaman pasar,” ungkapnya.
Terkait bantuan, dia menegaskan akan memberikan santunan ke masing-masing pedagang sebesar Rp 1 juta. Hanya saja, pihaknya belum bisa memberikan bantuan kepada pedagang yang berasal dari luar Blitar karena aturan pemerintah.