Memilukan! Ibu Hamil di Kepulauan Sumenep Seberangi Laut Pakai Perahu untuk Melahirkan

Memilukan! Ibu Hamil di Kepulauan Sumenep Seberangi Laut Pakai Perahu untuk Melahirkan Proses evakuasi Nadira saat tiba di pelabuhan Dungkek. foto: rahmatullah/ BANGSAONLINE

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Ibu hamil dari Dusun Embung Barat, Desa Brakas, Kecamatan/ Pulau Ra’as, Nadira (35), harus bertaruh nyawa saat hendak melahirkan. Dia harus menyeberang lautan selama 5 jam dengan menggunakan perahu kayu untuk mendapatkan layanan kesehatan di daratan. Padahal ombak cukup tinggi disertai angin kencang. Peristiwa ini menjadi salah satu catatan buruk pelayanan kesehatan di bumi Sumekar akibat minimnya fasilitas.

Nadira merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Ra’as. Gara-gara di puskesmas itu minim fasilitas, pasien ini terpaksa dibawa ke daratan untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik. Jika tidak segera dibawa ke rumah sakit di daratan, dikhawatirkan proses melahirkan Nadira tidak seperti yang diharapkan.

Perahu yang ditumpangi tiba di pelabuhan Dungkek Sabtu (14/5) sekira pukul 10.00 WIB. Namun perahu yang mengangkut pasien ibu hamil ini tidak dapat bersandar, sehingga harus menggunakan perahu kecil untuk membawa pasien ke pinggir pantai.

Ironisnya lagi Nadira tidak dijemput dengan ambulance. Dia justru dibawa menggunakan mobil angkutan umum. Padahal jenis alat transportasi ini dikhawatirkan membahayakan nyawa nadira dan bayi yang dikandung.

(Nadira saat dievakuasi dari perahu)

Salah satu kerabat Nadira, Fauzi Muhfa, mengaku sangat prihatin dengan kondisi minimnya fasilitas kesehatan di kepulauan. Tapi meskipun seringkali yang dialami Nadira juga menimpa warga kepulauan, kata Fauzi, belum juga ada perhatian dari pemerintah. Fasilitas tetap tidak memadai, dan tetap saja tidak disediakan transportasi yang layak dengan peralatan keselamatan yang lengkap.

“Kejadian ini sering dialami warga pulau. Sering pula kami bersuara. Tapi rupanya kami seperti tetap dibiarkan untuk merasakan kecewaan ini. Kami seolah tidak diperhatikan,” ungkapnya dengan raut muka kecewa.

Tapi Nadira beruntung. Setibanya di rumah sakit umum, dia langsung mendapatkan tindakan medis tim petugas. Dia melahirkan tanpa dioperasi.

Nadira merupakan sebagian contoh dari ribuan warga pulau yang ada di Kabupaten Sumenep yang nyaris tidak mendapatkan layanan kesehatan maksimal. Keluhan yang dilontarkan jarang lepas dari minimnya fasilitas. Hal ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk memperbaiki layanan kesehatan bagi warga kepulauan. (mat/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO