Muktamar PPP Ricuh, Menolak Djan Faridz, Menuding Romi Melacur

Muktamar PPP Ricuh, Menolak Djan Faridz, Menuding Romi Melacur Suasana ricuh Muktamar PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (9/4/2016).. Foto: sindonews.com

Epyardi pun menyebut, sudah berkomunikasi dengan Djan Faridz terkait kedatangannya ke Muktamar VIII . Djan, menurut Epyardi, pun mendukung langkahnya untuk maju sebagai calon ketua umum.

"Beliau merestui untuk saya maju sebagai calon ketua umum. Saya datang disini sebagai calon ketua umum, dan saya memiliki hak untuk itu," ujar Epyardi kepada wartawan di sela-sela Muktamar VIII , Sabtu (9/4).

Tidak hanya itu, Epyardi mengaku sudah bertemu dengan lebih dari 70 persen perwakilan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) . Epyardi mengungkapkan, setidaknya sudah lebih dari 380 DPC yang mengungkapkan dukungan terhadap dirinya. ''DPC punya hak suara satu, dan wilayah (DPW) punya hak suara satu. Sama semuanya,'' ujarnya.

Namun, Epyardi berharap, pimpinan sidang paripurna tidak memaksakan kehendak terkait format pemilihan ketua umum, yaitu melalui aklamasi. ''Supaya nampak demokrasi, ya jangan aklamasi. Saya mendukung siapa pun yang menang, asal gentleman,'' tutur Epyardi.

Format pemilihan Ketua Umum memang masih menjadi polemik yang mengemuka dalam sidang paripurna V muktamar . Dalam tatib yang telah dirumuskan oleh panitia penyelenggara, ada tendensi pemilihan dilakukan melalui mekanisme aklamasi. Namun, usulan ini ditolak oleh sebagian besar muktamirin.

Sebelumnya, sejumlah nama digadang-gadang bakal maju dalam bursa pemilihan ketua umum . Mereka antara lain Sekjen hasil Muktamar Bandung, Romahurmuzy, politisi yang juga duduk sebagai anggota DPD, Akhmad Muqowam, dan ketua DPW Sulawesi Selatan hasil Muktamar Bandung, Amir Uskara.

Sumber: republika.com/sindonews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO