Komnas HAM Turun Tangan Usut Kematian Terduga Teroris Usai Ditangkap Densus 88

Komnas HAM Turun Tangan Usut Kematian Terduga Teroris Usai Ditangkap Densus 88 Jenazah Siyono saat hendak dimakamkan

Untungnya, ketegangan itu tak berlanjut ke bentrokan fisik setelah Sekretaris Islamic Studies and Action Centre (ISAC) yang juga ditunjuk sebagai juru bicara keluarga Siyono, Endro Sudarsono, berhasil meredam ketegangan.

Juru bicara keluarga, Endro Sudarsono mengatakan, hingga saat ini pihak keluarga belum menerima surat penangkapan dari polisi menyusul tuduhan keterlibatan Siyono dalam jaringan Jamaah Islamiyah.

“Sampai kembalinya jenazah Siyono ke rumah orang tuanya, keluarga sama sekali belum menerima konfirmasi surat penangkapan, apalagi keterangan resmi sebab musabab kematian Siyono," jelas Endro pada wartawan di Klaten, Jawa Tengah.

Menurut Endro, Siyono ditangkap oleh pihak aparat yang berwajib pada Rabu 9 Maret 2016 sekira pukul 18.30 WIB. Selang beberapa hari kemudian, pada Jumat 11 Maret 2016, pihak keluarga menerima kabar kematian Siyono dari aparat kepolisian.

"Padahal saat ditangkap kondisi Siyono dalam keadaan sehat dan tidak ada gejala penyakit jantung ataupun paru-paru," ungkapnya. Untuk itu, pihak keluarga melalui ISAC akan menanyakan sebab pasti kematian Siyono saat menjalani proses pemeriksaan.

Sebelumnya, keluarga terduga teroris Siyono yang dibekuk tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri di Klaten pada 9 Maret lalu, terkejut saat petugas kepolisian mendatangi kediamannya.

Kaget semakin bertambah, saat keluarga mendengar teriakan Suratmi (39) istri terduga teroris Siyono. Keluarga baru tahu apa yang terjadi, saat Suratmi mengatakan kalau suaminya meninggal dalam pemeriksaan di Polda DIY.

"Polisi datang ke rumah. Mereka mengaku dari Densus. Memberitahukan kalau Siyono meninggal saat diperiksa di Polda DIY," ungkap kakak Siyono, Wadiyono, pada wartawan di Klaten, Sabtu (12/3) dikutip dari okezone.com.

Menurut Wadiyono, Densus tiba di kediaman Siyono di Dukuh Brengkungan RT 11/05 Desa Pogung, Kecamatan Cawas, sekira pukul 9.00 WIB tadi. Densus meminta agar ia bersama istri Siyono, ikut ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta. "Untuk keperluan identifikasi. Kami diminta ikut. Sekalian untuk keperluan mengambil jenazah," paparnya. 

Sumber: detik.com/okezone.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO