Grahadi Tergenang, Banjir Surabaya Kian Meluas, Pemkot Dinilai Gagal

Grahadi Tergenang, Banjir Surabaya Kian Meluas, Pemkot Dinilai Gagal Kondisi banjir di Jalan Ambengan Surabaya. foto: surya

Warga setempat mengatakan, sebenarnya saluran-saluran air yang tersumbat sudah dibersihkan oleh dinas terkait, namun setiap hujan pasti jalan tersebut banjir. "Sini pasti banjir kalau hujan, nggak tau apa masalahnya padahal Jalan Kusuma Bangsa aman-aman saja," ujar warga.

Tak hanya jalan dan permukiman padat penduduk yang kebanjiran, ternyata sejumlah perumahan elite seperti di Citraland juga digenangi banjir. Bahkan, banjir yang terjadi pada Kamis (25/2) cukup parah terjadi di kawasan tersebut dengan ketinggan hampir mencapai satu meter.

“Baru kali ini terjadi, sebelumnya tidak pernah. Memang hujan kemarin luar biasa,” kata Direktur Ciputra Surya Tbk, Sutoto Yakobus.

Di perempatan jalan yang berada di dekat kantor cabang Bank Central Asia (BCA) di kawasan tersebut banjir cukup parah, bahkan hanya bagian atap mobil yang tampak.

Sutoto meyakini, banjir serupa tak terjadi. Ia menyatakan telah berkordinasi dengan pemerintah kota Surabaya supaya saluran air lancar. Banjir kemarin, ujar dia, melanda akibat curah hujan yang tinggi sedangkan aliran air di ujung luar salurn perumahan Ciputra, juga penuh. “Sehingga aliran airnya antri. Aliran itu nanti berujung ke Kali Makmur.” katanya.

Banjir yang terus terjadi memantik reaksi anggota DPRD Surabaya. Vinsensius Awey politisi Nasdem mengatakan, Pemkot Surabaya gagal menanggulangi banjir yang terjadi beberapa hari berselang. Anggota Komisi C (Pembangunan) ini meminta Pemkot Surabaya lebih fokus pada pengendalian banjir dengan mengacu pada Sistem Drainase Master Plan (SDMP).

Vinsensius Awey mengatakan bahwa SDMP yang ada buatan sekitar tahun 2003 tentu sudah out of date dan tidak sesuai dengan kekinian kota Surabaya. Dia meminta pemerintah kota segera melakukan audit tata ruang wilayah untuk dibuatkan pemetaan baru kondisi sistem drainase kota Surabaya saat ini.

Awey menambahkan, pemetaan ini bertujuan untuk mengetahui lebih dekat wilayah mana saja langganan banjir selama ini dan wilayah mana berpotensi banjir. Dengan perbaikan sistem drainase yang berbasis SDMP, diharapkan musim hujan tahun 2017 mendatang, banjir sudah bisa diantisipasi.

Kondisi banjir tahun ini lebih parah dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Awey juga menilai Pemkot Surabaya telah gagal total dalam pengendalian banjir di Kota Surabaya. (trb/tic/ssn/lan)

Sumber: tribunnews.com/detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO