Semakin Tertinggal dari Swalayan, Anggota Dewan Sumenep Desak Revitalisasi Pasar Tradisional

Semakin Tertinggal dari Swalayan, Anggota Dewan Sumenep Desak Revitalisasi Pasar Tradisional JOROK: Salah satu ruas jalan di Pasar Pragaan, Kecamatan Pragaan, terlihat becek. foto: rahmatullah/ BANGSAONLINE

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Merespon banyaknya pasar tradisional kumuh yang tersebar di berbagai kecamatan, anggota DPRD Sumenep mendesak pemerintah setempat segera melakukan revitalisasi. Sebab, bila dibiarkan akan berdampak buruk terhadap keberlangsungan pasar tradisional. Apalagi kini pertumbuhan swalayan di wilayah kecamatan yang jauh keramaian kota begitu signifikan. Dikhawatirkan pasar tradisional kalah bersaing dengan swalayan jika tidak segara dilakukan pembenahan.

Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Akis Jazuli, menjelaskan pasar tradisional merupakan tumpuan hidup para pedagang kecil yang mayoritas dari pedesaan. Sehingga sudah selayaknya mendapatkan perhatian penuh pemerintah setempat. Berdasarkan keluhan yang sering dia dengar, pembeli terkadang merasa enggan untuk memasuki areal pasar. Itu terjadi karena pasar tersebut kumuh. Ruas-ruas jalan di dalam pasar sering terlihat becek. Sampah juga berserakan di setiap sudut.

“Ketika pembeli merasa enggan masuk pasar, maka ini pertanda transaksi jual beli sudah tidak sehat. Jelas pedagang akan berada di posisi terjepit,” papar Akis, Kamis (25/2).

Agar transaksi di dalam pasar berjalan normal, Akis mendesak pemerintah setempat segera melakukan revitalisasi. Semua fasilitas dan sarana yang membuat betah pedagang dan pembeli diharapkan segera dibenahi. Sebagai anggota legislatif, dia berkomitmen akan mengawal kebijakan di sektor alokasi anggaran. Semua itu dilakukan untuk kelancaran rutinitas pedagang dalam menjajakan barang dagangannya.

“Yang jelas, semua upaya yang dilakukan pemerintah daerah akan kami dukung, selama hal itu bernilai untuk kepentingan masyarakat bawah,” tandas politisi Partai NasDem Sumenep itu.

Sementara Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, menegaskan bahwa revitalisasi pasar tradisional di berbagai kecamatan merupakan hal mendesak yang akan dilakukan. Itu demi menghilangkan kesan kumuh pasar tradisional yang direncanakan akan memakai dana APBD maupun APBN.

Dia juga membenarkan bahwa revitalisasi pasar berkaitan dengan keberlangsungan pasar. Jika tidak ada sentuhan pada pasar-pasar tradisional itu, dikhawatirkan akan kalah bersaing dengan swalayan-swalayan yang juga sudah ada di berbagai kecamatan.

“Kami masih tetap meyakini bahwa pasar tradisional merupakan sentra ekonomi,” ungkap mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO