Bedah Rumah di Sugio Lamongan Menyisakan Tanda Tanya, Diduga Ada Permainan Bahan Material

Bedah Rumah di Sugio Lamongan Menyisakan Tanda Tanya, Diduga Ada Permainan Bahan Material

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Mestinya sebanyak 732 warga miskin di tujuh Desa di Kecamatan Sugio Lamongan merasa bahagia, karena mendapatkan bantuan program bedah rumah dari Kementerian perumahan rakyat (Kemenpera) senilai Rp 9,1 Miliar. Tapi kenyataanya banyak yang mengeluh karena material yang diterima tidak sebanding dengan nilai bantuan yang diterima.

Menurut keterangan yang diperoleh BANGSAONLINE, sebanyak 120 orang warga Desa Karang Sambigalih, Karang Asem, Bandung, Sambiroto Kecamatan Sugio mengeluh karena penggarap tidak transparan. Diduga ada kongkalikong antara pemenang tender bahan matrial bangunan dengan pihak terkait.

Dugaan adanya kecurangan itu pada bahan material yang disuplai oleh pemenang tender yaitu CV Borneo. Sebab, harga bahan material yang dipasok oleh CV Borneo sangat melambung dibanding dengan harga toko material/bangunan umumnya. Setiap warga yang mendapatkan program tersebut, ketika akan meminta bon kwitansi pembelian material juga tidak pernah diberikan tanpa ada kejelasan sehingga membuat marah masyarakat.

“Kami atas nama warga penerima bantuan sangat kecewa, karena setelah di kalkulasi dengan banyaknya barang yang diterima, dan disesuaikan dengan harga bahan material yang ada di toko bangunan, terdapat perbedaan sehingga ada dugaan anggaran di mark up,” ungkap salah seorang warga Desa Sambigalih yang enggan dikutip namanya, Rabu (17/2).

Merasa dijadikan alat untuk mendapat keuntungan, warga penerima bantuan meminta agar pihak terkait transparan. "Mestinya penerima bisa membelanjakan sendiri dan tidak ada yang dirugikan," katanya.

“Dari masing-masing warga ada yang mendapatkan Rp 15 juta per-rumah dan ada yang Rp 20 Juta. Kebanyakan kita tombok antara Rp 5 juta lebih. Malah sampai ada yg menjual sawah untuk bayar tukangnya.” ujar Imam warga penerima bantuan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO