Jumlah Balita Cebol di Jatim Tidak Mengkhawatirkan

Jumlah Balita Cebol di Jatim Tidak Mengkhawatirkan Jumlah balita pendek di Jatim dalam batas aman.

Keturuan hanya berpengaruh beberapa persen dari pertumbuhan tubuh bayi sedangkan yang lainnya ditentukan oleh faktor kecukupan gizi dan asupan makanan yang dimakan oleh bayi atau anak. ''Kita tidak dapat menyalahkan keturunan karena keturunan tidak berpengaruh secara signifikan,'' jelasnya.

Kedepan Dinkes meminta dengan diketahuinya kasus stunting diharapkan ada tindakan rill dari orang tua khusunya ibu untuk menjaga agar anaknya tidak mengalami stunting. Selain itu yang terpenting pada Bumil asupan gizi anak harus segera diperbaiki.

Gizi yang tercukupi bisa memenuhi kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga anak tidak lagi tumbuh pendek. ''Pemenuhan gizi harus dimulai sejak dalam kandungan. Ketika wanita berencana hamil, pastikan selalu mengkonsumsi asupan nutrisi sesuai kebutuhan. Asupan dalam tubuh ibu menentukan pembentukan tubuh dan tumbuh kembang anak,''jelasnya.

Kepala Seksi Gizi Dinkes Jatim Heru Nugroho mengungkapkan, masalah stunting harus menjadi perhatian bagi semua pihak, khusunya orang tua. Anak yang mengalami stunting akan berpengaruh lansung terhadap kecerdasan anak.

Anak stunting memiliki nilai kecerdasan yang jauh di bawah rata-rata anak normal. Kondisi ini disebabkan kualitas asupan gizi yang buruk saat anak masih berada dalam dan awal masa pertumbuhan. ''Jika kita ingin generasi bangsa lebih baik maka masalah stunting harus segera diatasi,'' tuturnya.

Sumber: jatimnewsroom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO