Kisah Guru yang Mengajar di Daerah Terpencil: Susuri Hutan, Kadang Makan Dedaunan

Kisah Guru yang Mengajar di Daerah Terpencil: Susuri Hutan, Kadang Makan Dedaunan BERJUANG: Karyati Vederubun, saat testimoni di Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan, di Jakarta, kemarin (23/11). foto: detik.com

Sementara, Mendikbud Anies Baswedan kala membuka Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan 2015, diharapkan agar guru tak sekadar mengajar, melainkan juga bisa menginspirasi dan membuat inovasi. "Diharapkan guru bukan hanya mengajar tapi juga bisa menginspirasi, inovasi, dan menggerakan yang kita bisa raih," ujar Mendikbud Anies di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

Simposium ini dihadiri ribuan guru. Ada 4.000 guru yang mendaftarkan karyanya lewat online dan terpilih sekitar 250 peserta yang akan mempresentasikan karyanya di depan guru-guru lainnya di ruangan terpisah. Dari 250 peserta itu, dikelompokkan berdasarkan karyanya. Ada kelompok guru yang berkarya dalam inovasi, ada juga kelompok guru daerah terdepan terluar dan terbelakang serta guru berprestasi.

"Guru yang mempresentasikan karya-karyanya lebih dari 250. Sebagian guru mempresentasikan adalah guru yang berprestasi juga," ucap Mendikbud Anies.

Menurut Anies, forum ini bisa dijadikan anjang pertukaran gagasan dari daerah pusat ke daerah. Sehingga guru- guru tersebut bisa menukarkan ilmunya di Musyawarah Guru Mata Pelajaran, Kelompok Kerja Guru, dan Asosiasi Guru Mata Pelajaran.

Acara ini dibuat dalam rangka peringatan hari guru pada tanggal 25 November mendatang. Anies ingin peringatan ini bukan hanya sekadar upacara saja tapi untuk menunjukkan guru-guru Indonesia bisa berkarya.

"Guru-guru kita hebat karena kita muliakan karena karyanya. Kita berharap seluruh komuitas pendidikan bersiap untuk simposium selanjutnya dengan karya karyanya. Harapannya semangat berkarya," kata Anies.

Simposium ini dihadiri 2.110 Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), para finalis dan pemenang pemilihan GTK berprestasi dan berdedikasi. Selain itu, hadir juga 1.000 GTK dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan dan Tenaga Kependidikan, sebanyak 150 kepala sekolah yang tergabung dalam forum Kepala Sekolah Negara ASEAN, perwakilan UNESCO Asia Pasific Center of Education for International Understanding Korea, dan Sekretariat ASEAN.

Peringatan Hari Guru tahun ini mengangkat tema 'Guru Mulia Karena Karya'. Pemilihan terhadap tema tersebut relevan dengan kebijakan pemerintah dan mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menghargai profesi guru, mmebawa pada masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan berada di tengah percaturan kehidupan masyarakat global. (dtc/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO