Soal Ancaman Mati Tiga Jurnalis Lumajang, AJI Bojonegoro Gelar Demo di Mapolres Bojonegoro

Soal Ancaman Mati Tiga Jurnalis Lumajang, AJI Bojonegoro Gelar Demo di Mapolres Bojonegoro SOLIDARITAS: Anggota AJI Bojonegoro tampak membentangkan poster di depan Mapolres Bojonegoro. Foto: eky nurhadi/BANGSAONLINE

Menurut Aam -sapaan akrab Amrullah- aksi kekerasan dan teror pada jurnalis kerap terjadi. Bahkan, kata dia, pelaku tak segan membuat jurnalis yang melakukan tugasnya bisa kehilangan nyawa, dan keberadaan keluarga terancam. "Polda Jatim harus serius menangani aksi teror tersebut. Adili otak dan pelaku yang telah meneror jurnalis di Lumajang," tegasnya.

Aam juga menceritakan jika aksi pembunuhan terhadap wartawan juga pernah terjadi pada tahun 1966 lalu. Saat itu wartawan Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafrudin alias Udin, tewas juga karena berita. Hingga saat ini, pembunuhan itu belum terungkap. 

"Polisi harus bertindak cepat dalam menangani kasus kekerasan pada jurnalis, sehingga tidak terulang pembunuhan yang menimpa jurnalis," tegasnya.

Dalam aksi tersebut, sejumlah anggota AJI Bojonegoro juga membawa poster. Salah satu isinya "Lindungi Jangan Pukuli", "Polisi Jangan Kalah sama Preman", dan "Tangkap Otak Pelaku Teror Jurnalis di Lumajang".

Selain melakukan orasi, mereka juga melakukan pengumpulan ID card dan alat rekam lainnya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap tiga jurnalis Lumajang yang mendapat teror pembunuhan. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO