Satgas Kemanusiaan ITS Jangkau Daerah Terisolir Terdampak Bencana di Aceh

Satgas Kemanusiaan ITS Jangkau Daerah Terisolir Terdampak Bencana di Aceh Kondisi salah satu rumah warga yang hampir dipenuhi oleh lumpur pascabencana banjir dan tanah longsor yang menimpa beberapa wilayah di Aceh. (Ist)

BANGSAONLINE.com – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Ikatan Alumni (Ika) ITS dan Yayasan Manarul Ilmi (YMI) ITS dalam operasi bantuan pascabencana di Aceh, Senin (15/12/2025). Bantuan disalurkan melalui Satgas Kemanusiaan ITS, dan didistribusikan ke Desa Pameu, Aceh yang terisolasi akibat 52 titik longsor.

Menurut Prof Nurul Jadid dan tim ITS yang bertugas, kondisi terkini di Aceh terdapat banyak daerah yang sulit untuk dijangkau dalam pendistribusian bantuan. Selain itu, listrik dan sinyal pun masih belum kondusif.

“Sinyal juga belum bisa pulih sepenuhnya, sehingga beberapa kali terjadi miskomunikasi terkait distribusi bantuan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dalam misi ini, tim ITS melakukan koordinasi secara intensif bersama dengan TNI untuk mendapatkan arahan. Adapun tim dari TNI yang memberikan arahan langsung meliputi Komandan Brigif TP 90/Yudha Giri Dhany Kolonel Inf Hulisda Melala dan Komandan Batalyon TP 854/Dharma Kersaka Letnan Kolonel Inf Muhammad Fachri Prawira.

Pengarahan tersebut menekankan pentingnya percepatan penyaluran bantuan, pemetaan akses yang terputus, serta pengerahan alat berat untuk membuka jalur. Mengingat kondisi daerah tujuan memiliki medan yang berat, cuaca yang tidak stabil, serta material longsor yang tebal dan sulit dilalui. Namun, tim ITS memastikan agar segala bantuan sampai ke area tujuan dalam kondisi yang baik.

Bersama dengan TNI, bantuan disalurkan oleh tim logistik yakni Prof Nurul Jadid, Iska Desmawati dari ITS, Adi Dharma dari Ika ITS dan YMI ITS, serta Mohd Iqbal selaku Ketua Harian IKA ITS Aceh. Dalam pendistribusiannya, tim satgas ITS juga dibantu oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) dengan mengerahkan mobil double cabin agar dapat menjangkau daerah tersulit.

Bantuan difokuskan untuk mengisi kebutuhan pangan dan logistik masyarakat Desa Pameu yang mengalami kesulitan suplai akibat akses yang terputus. Sebanyak 5 ton beras, 500 kilogram minyak makan, 1,5 ton sarden siap masak, 500 kilogram gula, 200 kilogram garam, 500 bungkus pembalut, serta kebutuhan pokok lainnya.

Selain bantuan pokok, Tim Satgas Kemanusiaan ITS, Ika ITS, dan YMI ITS juga mengerahkan bantuan lainnya seperti medis, dapur umum, dan perangkat bantuan lainnya. Dipimpin oleh Zain Budi Syulthoni, tim medis bergerak ke RSUD Meuredu untuk berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Syiah Kuala (USK) dan memberikan bantuan.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan pangan para korban, tim dapur umum yang dipimpin oleh Deti Rahmawati, memasak 25 kilogram daging ayam. Pada divisi lain, Hepi Handayani bersama Umboro Lasminto memimpin tim drone, filtrasi air, dan mitigasi.

Bantuan pemulihan sinyal pun turut dilakukan dengan pemasangan Starlink oleh Malik di posko KM 28 Geumpang Pameu, Batalyon Yonif TP 854, dan beberapa lokasi lainnya.

Di samping itu, beberapa relawan mahasiswa juga turut menyertai dalam operasi kemanusiaan ini, dan tanggung jawab dokumentasi di lokasi dipercayakan kepada Rahardian Asyam Zuhdi. Triyanda Gunawan, Prof Nurul Widiastuti (Wakil Rektor I ITS), dan Prof Hamzah Fansuri fokus untuk melakukan reverse osmosis. Panel surya juga ikut dibangun oleh tim ITS dalam operasi ini. Pembangkitan listrik menggunakan panel surya ini berada di bawah arahan Hendro Nurhadi.

Dengan demikian, bantuan yang diberikan ini diharapkan mampu membangkitkan harapan masyarakat Aceh yang terdampak. Oleh karena itu, tim relawan ITS yang bertugas menegaskan bahwa dukungan ini akan terus dilakukan hingga kondisi akses pulih dan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Kolaborasi dengan TNI dan relawan lokal juga akan memastikan operasi dapat berjalan dengan cepat, aman, dan efektif. (msn)