PMI Asal Blitar Jadi Korban Kebakaran di Tai Po Hongkong

PMI Asal Blitar Jadi Korban Kebakaran di Tai Po Hongkong Rumah duka PMI asal Blitar yang menjadi korban tewas dalam kebakaran di Tai Po Hongkong.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kelurahan Sutojayan, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, bernama Sri Wahyuni (48), menjadi korban dalam kebakaran di Tai Po, Hongkong.

Kabar duka ini dibenarkan oleh suaminya, Widodo, saat ditemui di rumahnya, Senin (1/12/2025). Ia mengungkapkan telah berkomunikasi secara daring dengan sejumlah pihak di Hongkong pada Minggu (30/11/2025).

"Kemarin jam 4 sore dari KJRI, konsulat maupun pihak PT sudah video call dengan saya. Mereka membenarkan bahwa ini sudah valid, bahwa jenazah itu adalah Sri Wahyuni yang menjadi korban kebakaran di Tai Po Hongkong,” ungkapnya.

Ia menambahkan, keluarga kini menunggu tindak lanjut dari KJRI terkait proses pemulangan jenazah.

“Kami diminta menunggu satu sampai dua hari. Keluarga minta kepastian, dan pihak KJRI mengatakan akan diupayakan secepatnya,” tuturnya.

Sri Wahyuni diketahui telah bekerja di Hongkong selama 21 bulan. Informasi kebakaran pertama kali diterima dari adik korban yang juga bekerja di Hongkong.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar, Ivong Bettriyanto, menyampaikan bahwa pihak penyalur tenaga kerja sudah melaporkan kejadian ini.

“Pihak PT yang memberangkatkan sudah lapor. Mereka juga melaporkan bahwa telah berkomunikasi dengan pihak keluarga. Dan setelah dilakukan penelusuran DNA dibenarkan bahwa yang bersangkutan adalah Sri Wahyuni. Prosesnya cepat karena kebetulan adik Mbak Sri Wahyuni ada di Hong Kong, sehingga identifikasi bisa dipastikan lebih cepat,” paparnya.

Disnaker Kabupaten Blitar memastikan akan mendampingi penuh keluarga hingga proses pemulangan jenazah ke tanah air.

“Sampai proses pemulangan disnaker akan memfasilitasi, termasuk mobil ambulans,” kata Ivong.

Ditegaskan olehnya, hingga kini laporan yang masuk baru mengenai Sri Wahyuni.

“Laporan yang masuk dan termonitor baru ini. Lainnya belum ada,” pungkasnya. (ina/mar)