SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama mengapresiasi misi dagang Pemprov Jatim yang diperluas ke luar negeri dengan menjajaki kerja sama ekonomi ke Singapura
Ning Lia menilai upaya tersebut sebagai strategi tepat untuk memperkuat pasar ekspor dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Misi dagang ke mancanegara mencerminkan komitmen kuat Pemprov Jatim dalam membuka peluang baru bagi pelaku usaha daerah serta memperluas pasar ekspor,” kata Ning Lia, Kamis (13/11/2025).
Dirnya menganggap keberhasilan ini mencerminkan filosofi “Jatim Bisa” yang berlandaskan semangat gotong royong dan mendorong daerah terus melangkah maju.
“Ke depan, saya berharap sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan mitra internasional seperti Singapura semakin kuat. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat Jawa Timur akan meningkat secara berkelanjutan,” urai Ning Lia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga menegaskan komitmennya melalui program RISING Fellowship, yang menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring ekonomi dan investasi global.
“Semangat kolaborasi Jawa Timur ke tingkat internasional. Kunjungan ke Singapura bukan sekadar diplomasi, tetapi juga membuka ruang nyata bagi kerja sama ekonomi hijau, investasi, dan peningkatan SDM,” ujar Lia.
Dalam kunjungan ke Singapura tersebut, Gubernur Khofifah bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Singapura, H.E. Vivian Balakrishnan, di The White Label, 101 Jalan Sultan, Singapura.
Pertemuan itu berlangsung hangat dan membahas penguatan kerja sama antara Jawa Timur dan Singapura di berbagai bidang strategis, seperti perdagangan karbon (carbon credits), pengembangan sumber daya manusia, serta pendidikan.
Khofifah menegaskan bahwa hubungan antara Jawa Timur dan Singapura telah terjalin lama dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Ia optimis kerja sama ini akan membuka peluang investasi baru serta memperkuat konektivitas ekonomi kawasan.
“Jawa Timur berkontribusi 14,54 persen terhadap PDB nasional dan menjadi center of gravity ekonomi di Indonesia bagian timur. Kami ingin terus memperluas jejaring internasional agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” pungkas Khofifah.
Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) per 5 November 2025 mencatat perekonomian Jawa Timur tumbuh 1,70 persen (q-to-q), tertinggi di Pulau Jawa.
Sementara secara tahunan (y-o-y), pertumbuhan mencapai 5,22 persen, mengungguli rata-rata nasional sebesar 5,04 persen. (mdr/van)













