Penemuan Mayat Dalam Rumah Gegerkan Warga Gubeng Kertajaya

Penemuan Mayat Dalam Rumah Gegerkan Warga Gubeng Kertajaya Evakuasi penemuat mayat dalam rumah di Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seorang warga Jalan Gubeng Kertajaya Gang II digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria bernama Astomo (58). Ia ditemukan dalam kondisi tanpa busana di lantai kamar belakang rumahnya pada Selasa (14/10/2025) pukul 22.00 WIB.

Astomo diperkirakan telah meninggal dunia sejak 2 hari sebelumnya, tepatnya pada Minggu (12/10/2025). Meski demikian, rumah tersebut tidak dalam keadaan kosong. Astomo diketahui tinggal bersama ibunya, Supriyani (80), yang sedang sakit dan mengalami pikun.

Penemuan jasad bermula dari kecurigaan seorang satpam lingkungan yang melihat tidak ada aktivitas di rumah tersebut sejak Senin (13/10/2025), ditambah lampu teras yang padam selama 2 hari. Satpam kemudian membuka pintu rumah dan mencium bau menyengat.

“Yang melaporkan ke Polsek Gubeng adalah satpam kampung. Bermula dari kecurigaan tidak ada aktivitas, lalu satpam membuka pintu rumah dan tercium bau bangkai. Setelah dicermati dari ruang tamu, terlihat jasad tergeletak di lantai kamar belakang,” kata Kanit Reskrim Polsek Gubeng, Ipda Dwi Susanto, Rabu (15/10/2025).

Tim Inafis Polrestabes Surabaya bersama PMI dan Polsek Gubeng langsung menuju lokasi. Dari hasil pemeriksaan, jasad ditemukan dalam kondisi membiru dan diperkirakan telah meninggal selama 2 hari. 

Di sekitar jasad juga ditemukan obat-obatan hipertensi. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka kriminal.

“Awalnya dikira korban tinggal sendiri, ternyata ada ibu kandungnya yang juga tinggal serumah. Saat jasad ditemukan, ibu korban langsung dievakuasi ke rumah tetangga untuk perawatan sementara,” ucap Dwi.

Warga sekitar, termasuk Agustini (58), membenarkan bahwa Astomo tinggal bersama ibunya, Supriyani. Astomo merupakan anak kedua, sementara istrinya tinggal terpisah di Perum Permata Kwangsang, Sidoarjo.

“Sepengetahuan kami, Astomo tidak pernah mengeluh sakit. Ia aktif sebagai koordinator gowes di kampung. Sedangkan ibunya memang sakit diabetes dan pikun. Mereka tinggal berdua di rumah itu,” tuturnya.

Ia juga menceritakan bahwa Supriyani sempat keluar rumah dengan tertatih-tatih pada Senin (13/10/2025), mencari keberadaan anaknya. 

Saat evakuasi dilakukan, Supriyani ditemukan di kamar depan dalam kondisi memprihatinkan. Ia bahkan sempat bertanya kepada warga, “Apakah yang di kamar belakang itu Astomo? Kok tidak bangun-bangun?.”

Jasad Astomo telah dimakamkan di Sidoarjo, sementara Supriyani kini dirawat di rumah menantunya di Perum Permata Kwangsang. Rumah tempat kejadian telah dipasangi garis polisi oleh Polsek Gubeng dan tim Inafis untuk penyelidikan lebih lanjut. (rus/mar)