
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Prof Dr H Fauzi, M.Ag, guru besar Universitas Islam Negeri Prof Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto, Bayumas, Jawa Tengah, terang-terangan mengaku sangat terkesan dengan kebersihan, kerapihan dan keindahan Universitas KH Saifuddin Chalim (UAC) Pacet Mojokerto Jawa Timur.
“Saya terkesan sekali dengan kebersihan dan kerapihan serta keindahan Universitas KH Abdul Chalim,” kata Prof Dr Fauzi saat penutupan Asesmen Lapangan LAMDIK Program Sarjana (S1) Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jumat (3/10/2025).
Kampus UAC memang sangat asri dan indah. Apalagi terletak di lereng gunung. Yaitu di kaki gunung penanggungn. Di sela-sela rumput yang hijau ada air mengalir.
Prof Fauzi datang ke UAC bersama Dr Badru Zaman, M.Pd, dosen Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Jawa Barat. Selain Fauzi dan Badru Zaman juga hadir Prof Rahma, dosen PAUD Unesa Surabaya.
Dalam acara itu hadir pendiri sekaligus pembina UAC Prof Dr KH Asep Asep Saifuddin Chalim, Rektor UAC Dr KH Mauhibur Rokhman (Gus Muihb) , dan Direktur Pascasarjana UAC Dr KH Afif Zamroni (Gus Afif) .
Juga hadir Wakil Rektor UAC Dr Eng Fadly Usman, Dr Zakaria Muhtadi, Dr Affan dan para guru besar UAC, antara lain Prof Dr Abul Haris, mantan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang kini mengajar di UAC serta civitas akademika UAC.
“Mahasiswanya juga luar biasa. Punya semangat tinggi dan datang dari berbagai daerah seperti NTB. Bukan hanya dari kawasan Mojokerto,” kata Prof Fauzi lagi.
Prof Fauzi juga memuji pengelolaan UAC yang dia anggap sangat bagus. Menurut dia, banyak pengelolaan perguruan tinggi secara asal-asalan dan sering ditinggal oleh pengelolanya.
Tapi di UAC justru sangat bagus. “Pengelolanya luar biasa. Manajemennya bagus.
“Mengelola perguruan tinggi harus ditongkrongi,” tegasnya.
Gunung Penanggungan menambah keindahan view kampus Universitas KH Abdul Chalim.
Prof Fauzi juga menyoroti akses UAC ke lembaga pendidikan internasional. Menurut dia, hubungan UAC dengan berbagai perguruan tinggi internasional itu sangat bagus, tapi perlu dikembangkan.
“Harus ditingkatkan,” tegas Prof Fauzi sembari mengatakan bahwa UAC punya kekhasan dan keunikan.
Sementara Dr Badru Zaman mengaku terkesan dengan jaringan Kiai Asep yang luas. Ia mengaku menyaksikan Kiai Asep berbicara dengan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung
Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A.
“Bebicara dalam Bahasa Sunda yang sangat halus. Padahal latar belakang Rektor UPI Bahasa Inggris” kata Badru Zaman. Kiai Asep memang akrab dengan Rektor UPI.
Baik Kiai Asep maupun Gus Mauhib, Rektor UAC, berharap mendapat akreditasi unggul. Apalagi semua prodi di UAC yang sudah diakreditasi semuanya unggul.
Menurut Kiai, UAC memang diproyeksikan sebagai univertas internasional. Karena itu, tegas Kiai Asep, UAC akan segera membuka prodi umum. Terutama Kedokteran.
“Kita akan segera membuka Kedokteran. Kemenristek sudah bilang prodi apa saja akan dibantu,” ungkap pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.
Kiai Asep juga mengungkapkan bahwa kini sedang membangun international building sebagai salah satu syarat menjadi universitas global. Selain itu Kiai Asep juga mempersiapkan SDM unggul.
“Sudah ada 12 mahasiswa yang kita kuliahkan di Kedokteran,” ujar putra pahlawan nasional KH Abdul Chalim itu.