Bahas Pengelolaan DBHCHT dan Penguatan UMKM, Pemkot Pematangsiantar Kunjungi Kota Kediri

Bahas Pengelolaan DBHCHT dan Penguatan UMKM, Pemkot Pematangsiantar Kunjungi Kota Kediri Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Zainal Siahaan (nomor 2 dari kiri) saat memberikan cendera mata ke Plh. Sekdakot Kediri, Ferry Djatmiko. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri menerima kunjungan kerja dari Pemkot Pematangsiantar, Sumatera Utara, dalam rangka studi pengelolaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Kamis (2/10/2025).

Rombongan dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Zainal Siahaan, bersama perwakilan sejumlah perangkat daerah seperti Satpol PP, Dinas Koperasi dan Perdagangan, Bappeda, Disnaker, Dinkes, BPKD, Dinas Sosial, BPJS Ketenagakerjaan, serta RSUD dr. Djasamen Saragih.

Plh. Sekdakot Kediri, Ferry Djatmiko, menyambut langsung rombongan di ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, didampingi jajaran perangkat daerah setempat.

“Kunjungan lintas daerah seperti ini penting untuk memperkuat hubungan sekaligus membuka ruang diskusi agar pengelolaan dana publik semakin transparan, efektif, dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, DBHCHT merupakan salah satu sumber penerimaan penting bagi Kota Kediri, yang kini menjadi penerima DBHCHT terbesar ketiga di Jawa Timur. Dana tersebut dimanfaatkan untuk berbagai sektor prioritas.

Di bidang kesehatan, DBHCHT digunakan untuk pengembangan RSUD Gambiran, revitalisasi puskesmas, serta pengadaan obat dan sarana pelayanan. Di sektor kesejahteraan, dana mendukung bantuan langsung tunai bagi buruh rokok, bantuan sosial anak yatim, dan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Untuk penegakan hukum, dana digunakan dalam sosialisasi aturan cukai, pembinaan industri, dan peningkatan kapasitas aparat. Sebagian lainnya dialokasikan untuk pembangunan daerah, seperti pengadaan mobil pemadam kebakaran, dump truck, serta perbaikan jalan dan jembatan.

Ferry menekankan, tantangan utama adalah memastikan pemanfaatan DBHCHT tepat sasaran dan berdampak nyata. Oleh karena itu, Pemkot Kediri terus melakukan evaluasi dan koordinasi lintas perangkat daerah.

Sementara itu, Zainal Siahaan menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Pemkot Kediri. Ia mengungkapkan bahwa Pematangsiantar hanya menerima sekitar 0,5% dari total DBHCHT yang diterima Kediri, namun tetap dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Dana tersebut utamanya digunakan untuk mendukung pekerja pabrik rokok PT STTC yang mempekerjakan sekitar 7.000 orang, melalui pelatihan dan bantuan alat kerja.

“Melalui kunjungan ini, kami ingin belajar dari Kota Kediri, khususnya terkait pemanfaatan DBHCHT yang lebih luas dan pengembangan layanan kesehatan serta rumah sakit yang telah berkembang baik di sini,” kata Zainal.

Rombongan juga menaruh perhatian pada pengembangan UMKM di Kediri, termasuk produk batik karya siswa sekolah luar biasa yang dinilai inspiratif dan bernilai ekonomi.

Menutup sambutannya, Zainal berharap kerja sama dan pertukaran pengalaman antara kedua daerah dapat terus berlanjut.

“Meski saya akan segera memasuki masa purna tugas, komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan DBHCHT dan pengembangan sektor ekonomi akan diteruskan pemerintah daerah,” pungkasnya. (uji/mar)