
BOGOR, BANGSAONLINE.com – Pendulum Nusantara Hall PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia di Pandansari Ciawi Bogor sejuk dan teduh. Pagi itu alunan zikir, ayat suci, shalawat, dan kalimat-kalimat thayyibah bergema memenuhi sudut-sudut ruangan ballroom berkapasitas sekitar 500 orang itu.
“Seperti di dalam masjid ya,” bisik seorang karyawan kepada temannya.
Semua peserta dalam ballroom itu mengenakan baju putih. Susana itu makin meneguhkan kesakralan acara tersebut.
Ya, itulah acara istighatsah yang digelar Pengurus Pusat Pembinaan Dakwah Islam PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di Pendulum Nusantara Hall PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (Pelindo Pembelajaran & Konsultansi) di Pandansari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/10/2025).
Acara spiritual atau riyadhah ini bagian dari HUT ke-4 (penggabungan) PT Pelindo. Karena itu dibarengi dengan potong tumpeng dan santunan untuk 5.000 anak yatim dan dhu’afa di seluruh Indonesia.
Dirut PT Pelindo Arif Suhartono saat menyampaikan sambutan. Foto: M. Mas'ud Adnan/bangsaonline
Istighatsah itu dipimpin Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur.
Bagi Kiai Asep ini kesekian kalinya memimpin istighatsah. Sebelumnya putra pahlawan nasional KH Abdul Chalim itu memimpin istighatsah di Tugu Proklamasi Jakarta atas undangan Kementerian Sekretaris Negara Republik Indonesia (Kemensekneg RI) yang dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Agama RI Prof Dr Nasaruddi Umar.
Pantauan BANGSAONLINE di lokasi, acara istighatsah di PMLI Bogor ini dihadiri Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Agus Suhartono dan para dewan komisari Pelindo lainnya. Juga Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dan jajaran Direksi Pelindo.
Begitu juga para komisaris dan direksi subholding.
“Para executive director, group head, jajaran direksi anak Perusahaan beserta afiliasi dan seluruh general manager Pelindo group,” ujar salah seorang panitia kepada BANGSAONLINE pagi itu.
Tampak juga Ketua Umum PIP Pelindo Astri Arif Suharono beserta jajaran PIP Pelindo.
Acara itu juga dihadiri para pengurus Serikat Pekerja Pelindo. Bahkan acara istighatsah itu juga diikuti secara viltual dari berbagai daerah seperti Surabaya, Makasar, Padang dan daerah lainnya.
Para peserta istighatsah Pelindo yang terdiri dari para komisaris, direksi, dan karyawan PT Pelindo, Rabu (1/10/2025). Foto: bangsaonline.
Dirut PT Pelindo Arif Suhartono dalam sambutan singkatnya mengatakan bahwa istighatsah itu bagian dari bentuk syukur PT Pelindo. Terutama atas kemajuan yang telah dicapai Pelindo.
“Tanpa izin Allah tak mungkin kita mencapai selevel ini,” kata Arif Suhartono.
Ia berharap kerja keras semua karyawan dan kemajuan PT Pelindo menjadi sumbangsih terhadap negara dan bangsa Indonesia.
“Lain syakartum laazidannakum,” katanya mengutip Al Quran surat Ibrahim ayat 7 yang artinya: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu.
Dalam acara yang dimulai pukul 8.20 WIB itu Kiai Asep menjelaskan tentang istighatsah. Menurut dia, istighatsah adalah doa atau zikir bersama untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT dalam berbagi hal.
“Allah senang kalau diminta. Tapi kalau manusia biasanya tidak senang kalau diminta,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) itu.
Kiai Asep memimpin istighatsah secara detail. Setiap dzikir istighatsah atau shalawat yang dilantunkan dijelaskah hikmah dan manfaatnya.
“Agar kita bisa memahami dan lebih meresap dan khusuk,” kata Kiai Asep.
Diawali baca surat al-Fatihah tiga kali. Menurut Kiai Asep, Fatihah bisa dibaca untuk tujuan apa saja. Kemudian dilanjutkan baca surat al-Ikhlas sebanyak 9 kali.
“Membaca surat al Ikhlas tiga kali sama dengan mengkhatamkan al Quran,” jelas Kiai Asep.
Dalam acara istighatsah yang diikuti ratusan pimpinan dan karyawan PT Pelindo serta sub holdingnya itu Kiai Asep juga mengajak peserta membaca berbagai istighfar, termasuk istighfar Nabi Yunus bin Matta saat dimakan ikan. Yaitu Laa ilaaha illaa anta subhaanaka inni kuntu minazh zhaalimiin.
“Agar Allah SWT memberi jalan keluar ketika kita dalam kesulitan,” kata Kiai Asep.
Kiai Asep juga mengajak peserta istighatsag membaca hauqalah, yaitu laa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim. Artinya, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
“Allah senang sekali kalau kita mengakui dan merasa tidak punya daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah,” kata Kiai Asep sembari mengatakan bahwa hanya Allah SWT tumpuan kita.
Kiai Asep mengakhiri istighatsah itu dengan doa mustajab yang dilantunkan para ahli surga. Yaitu Washallallaahu 'ala sayyidinaa muhamma-din wa'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam, wal hamdu lillaahirabbil 'alamiin.
Pautauan BANGSAONLINE, para peserta tampak khusuk dan mengikuti sampai istighatsah selesai. Acara yang berakhir pukul 10.00 WIb itu ditutup doa oleh Kiai Asep.
Diantara doa Kiai Asep, semoga PT Pelindo selalu diberi keberuntungan dan bermafaat bagi bangsa dan negara Indonesia.
Kiai Asep hadir dalam acara istighatsah di PT Pelindo bersama rombongan, antara lain Dr KH Afif Zamroni, Staf Khusus Kemendes RI, M. Mas'ud Adnan, M.Si, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE, Dr Saepulloh, Ketua PW Pergunu Jawa Barat, Muhammad Ghofirin, Sekjen One Pesantren One Product (OPOP) dan Mohammad Fachruddin, kader Muhammadiyah.