
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Piala Bupati Pasuruan Cup 2025 diwarnai kerusuhan antarsuporter yang menyebabkan sejumlah korban luka-luka. Para korban telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Menanggapi insiden tersebut, aktivis senior dari LSM Pusaka, Lujeng Sudarto, angkat bicara, Senin (15/9/2025). Ia mengatakan, "Untuk hal ini saya mengecam keras kepada mereka yang berbuat kerusuhan."
Lujeng menilai kerusuhan suporter harus dihindari karena berpotensi berubah menjadi tindakan biadab jika sampai menimbulkan kerugian materi atau korban jiwa.
"Saya berdoa ke depannya semoga tidak ada tinta hitam lagi di persepakbolaan Bupati Cup," cetusnya.
Ia juga mendesak panitia pelaksana agar mengambil langkah antisipatif agar konflik seperti yang terjadi antara Club Lekok dan Club Kejayan tidak terulang. Menurut dia, koordinasi dengan aparat keamanan sangat penting, termasuk pemeriksaan ketat terhadap suporter sebelum memasuki stadion.
"Jangan sampai membawa sajam atau bahan untuk melakukan kerusuhan," ujarnya.
Meski mengecam kerusuhan, Lujeng juga menyampaikan pandangan bahwa fenomena tersebut menunjukkan adanya gairah dalam dunia sepak bola.
"Kerusuhan dalam sepak bola tidak selamanya berkonotasi negatif. Justru kerusuhan adalah tanda bahwa adanya kehidupan di dalam sepak bola itu sendiri," tuturnya.
Ia menyebut fanatisme suporter sebagai bagian tak terpisahkan dari atmosfer pertandingan, meski kadang memicu konflik.
"Saking cintanya sama klub, ada suporter lawan sindir dikit langsung panas merasa harga dirinya ikut terinjak juga," ucapnya.
Lujeng membandingkan kondisi ini dengan negara-negara maju yang juga mengalami kerusuhan suporter, seperti Inggris, Italia, Jerman, Brasil, dan Argentina. Namun, ia menyayangkan bahwa di Indonesia, kerusuhan tidak diimbangi dengan prestasi.
"Indonesia dapat rusuhnya saja tapi nggak diikuti sama prestasinya," katanya.
Meski memahami latar belakang kerusuhan, ia menegaskan tidak mendukung tindakan tersebut.
"Tapi di sini tidak ada maksud saya untuk mendukung kerusuhan suporter," pungkasnya. (afa/mar)