
Selain kedua kegiatan tersebut, Sampoerna Academy Grand Pakuwon juga mengadakan AI Story Book Cover Creation Competition yang memungkinkan siswa bekerja sama dengan guru Bahasa Inggris maupun Teknologi Informasi untuk mendesain sampul buku digital menggunakan peralatan berbasis AI.
Hal ini sejalan dengan misi Sampoerna Academy yang secara konsisten mengembangkan program literasi digital, sebagai bagian dari komitmen dalam membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21.
“Kami menyediakan lebih dari 5.000 koleksi baik buku maupun non buku (digital, e-book, dan alat peraga), serta menghadirkan layanan Online Public Access Catalog (OPAC), e-library, audio visual, dan library drive-thru. Melalui beberapa inisiatif ini, kami berhasil meraih akreditasi A dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Semoga dengan program ini, kami tidak hanya mendorong siswa-siswi untuk mencintai literasi, tapi juga mendorong mereka untuk memahami literasi tersebut sebagai bekal masa depan yang lebih cerah,” jelas Librarian Sampoerna Academy Grand Pakuwon Campus, Arum Karisma Nadya Lakshita.
Lalu, untuk menekankan keterlibatan orang tua dalam mendukung literasi pada anak, diadakan pula Parent Storytelling & Seminar yang membahas tentang pentingnya peran mereka dalam kebiasaan membaca di rumah dan bagaimana membaca mendukung pencapaian anak.
Hal ini juga didukung oleh sebuah penelitian ilmiah yang dimuat pada jurnal International Electronic Journal of Elementary Education tahun 2022, di mana kegiatan membaca yang melibatkan orang tua berdampak positif pada keterampilan literasi dan motivasi belajar siswa.
Salah satu perwakilan orang tua Sampoerna Academy, E.L. Sajogo, S.H., MCIArb menceritakan bahwa membiasakan anak-anaknya untuk membaca bersama sejak kecil.
"Apalagi kami memang punya perpustakaan sendiri di rumah. Melalui acara literacy festival ini, saya mengingatkan bahwa peran orang tua itu sangat penting dalam meningkatkan literasi pada anak. Apalagi, dengan berkembangnya dunia digital termasuk AI yang belum memiliki filter cukup baik untuk anak, sehingga orang tua perlu melek teknologi, " kata dia.
“Di era sekarang yang mengharuskan kita bersuara, kita harus tahu bagaimana cara menulis sekaligus memiliki pola pikir yang baik. Itu semua berawal dari membaca, terutama membaca buku. Saya berharap anak-anak saya, juga anak-anak muda di luar sana, bisa menjadi generasi pemimpin yang siap menghadapi tantangan di masa depan, "ujar dia.
Literacy Festival 2025 di Sampoerna Academy Grand Pakuwon juga menghadirkan kegiatan donasi buku, di mana siswa, orang tua, dan staf diajak untuk berpartisipasi aktif dengan menyumbangkan buku-buku baru maupun buku bekas layak pakai.
Buku-buku yang berhasil dikumpulkan akan disalurkan ke tiga sekolah negeri yang telah dipilih, diantaranya adalah SDN Lidah Wetan II/462 Surabaya, SDN Sawahan 1 Surabaya, dan MTSN 2 Surabaya.
“Kami berharap agar anak-anak berani menemukan suara mereka dan menyampaikan ide-ide besar. Dengan literasi, mereka bisa menciptakan solusi nyata untuk tantangan di sekitar mereka, sekaligus memanfaatkan teknologi dengan bijak untuk menyebarkan pengetahuan. Kami yakin, lewat literasi, generasi muda dapat benar-benar menjadi agen perubahan menuju masa depan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” tutup Mary Jane. (mid/van)