PRSI 2015: UKM Binaan Semen Indonesia Ditarget Rp 5,5 Milyar

PRSI 2015: UKM Binaan Semen Indonesia Ditarget Rp 5,5 Milyar Direktur SDM dan Hukum Semen Indonesia, Gatot Kustyadji bersama Bupati Tuban, H. Fathul Huda saat membuka Pekan Raya di gedung Graha Sandiya, Merakurak, Tuban. foto: suwandi/BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan (SMI) ditarget sekitar Rp 5,5 milyar pada Pekan Raya Semen Indonesia (PRSI) 2015 yang diselenggarakan di Gedung Graha Sandiya, jalan Merakurak, Tuban, Senin (19/10).

Target ini dinilai sudah tepat, pasalnya tahun 2013 lalu para UKM tersebut sudah mencapai target Rp 4,9 milyar. Berdsasarkan hasil tersebut, target kemudian dinaikkan sekitar 13 persen.

“Kami berharap pekan raya ini dapat meningkatkan gairah perekonomian Tuban dan sekitarnya,” ungkap Direktur SDM dan Hukum Semen Indonesia, Gatot Kustyadji pada BANGSAONLINE.com.

Diceritakan Gatot, kini UKM yang ikut pekan raya sebanyak 176. Jumlah ini lebih tinggi dibanding dengan tahun sebelumnya sekitar 121 UKM. Dari jumlah sebanyaknya itu para UKM dituntut terus mengembangkan usahanya hingga mencapai target yang diinginkan perusahaan. “Dan Alhamdulillah hasilnya sudah memenuhi target,” cetusnya.

Sementara itu, Pekan Raya Semen Indonesia (PRSI) ini bakal diselenggarakan sampai 5 hari ke depan. Yakni, mulai 19 hingga 23 oktober 2015. Ini merupakan serangkaian dari Hari Ulang Tahun (HUT) Semen Indonesia ke-58. Selain menampilkan bazar dan pameran, pengunjung bakal dihibur dengan berbagai kompetisi dan festival.

Terpisah, Bupati Tuban H. Fathul Huda memberikan apresiasi pada PT SMI atas terselenggaranya pekan raya ini. Sebab, salah satu pendukung Kabupaten Tuban mendapatkan penghargaan setyalencana dikarenakan adanya UKM binaan PT SMI.

“Alhamdulillah Tuban mendapat penghargaan setyalencana dari 14 kabupaten di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut,” kata H. Fathul Huda di hadapan tamu undangan yang hadir. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO