
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri memulai pembangunan peningkatan Jalan Stasiun–Jalan PJKA, dan rehabilitasi saluran drainase serta trotoar di kawasan Jalan Stasiun. Groundbreaking proyek ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, pada Selasa (24/6/2025), ditandai dengan pemencetan sirine dan pengoperasian alat berat yang secara simbolis membongkar median jalan.
"Jalan Stasiun ini sudah lama menjadi (tempat) hilir mudik masyarakat. Lokasi Jalan Stasiun ini sangat strategis, di mana orang yang berkunjung ke Kota Kediri bisa melihat pertokoan dan di depannya ada Makam Mbah Wasil. Sehingga lokasi ini perlu dipercantik dan bisa jadi ikon Kota Kediri," kata Vinanda.
Disebutkan olehnya, proyek yang akan berlangsung dari Juni hingga Desember mendatang itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dan menata ulang kawasan menjadi lebih nyaman dan ramah bagi pejalan kaki, termasuk penyandang disabilitas.
"Nantinya disediakan juga kursi santai untuk masyarakat yang ingin menikmati suasana Kota Kediri. Ini semua selaras dengan program Kediri City Tourism (D'CITO) dengan menjadikan kawasan ini sebagai destinasi kunjungan baru," ucapnya.
Sebagai bagian dari penataan ruang kota secara berkelanjutan, ke depan Pemkot Kediri juga akan melengkapi kawasan ini dengan fasilitas penunjang seperti area parkir. Vinanda mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga hasil pembangunan bersama-sama.
"Jadi kita jaga dan rawat bersama fasilitas umum yang ada di Kota Kediri. Insya Allah Kota Kediri akan semakin baik, nyaman, dan menjadi kebanggaan kita semua," ucapnya.
Ia juga menyampaikan, trotoar akan diperluas dan ditanami pohon Jacaranda berwarna ungu, warna yang menjadi identitas Kota Kediri, sekaligus memperkuat kawasan sebagai destinasi wisata.
"Nantinya ini bisa menjadi destinasi wisata. Insya Allah ke depan juga akan kita perluas. Mohon doanya," imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kepala DPUPR Kota Kediri, Yono Heryadi, menambahkan bahwa pembangunan ini merupakan hasil dari perencanaan sejak tahun 2024 dan direalisasikan pada tahun 2025. Kawasan Stasiun Kediri dinilai sangat strategis karena memiliki tingkat mobilitas penumpang tertinggi kedua di Jawa Timur.
"Namun kita ketahui kondisi jalan dan drainase di Kawasan Stasiun jauh dari kata standar. Idealnya trotoar di negara maju minimal 5 meter, saat ini hanya 2 meter. Maka kami diberi tugas untuk menghadirkan kawasan yang mendongkrak perekonomian rakyat," paparnya.
Pembangunan dimulai sejak 2 Juni dan ditargetkan selesai pada 21 Desember 2025 dengan masa kerja selama 210 hari. Desain kawasan mengusung konsep jalan satu arah tanpa median, serta penataan estetik menggunakan cobblestone dan material alami yang tahan lama dan mudah diperoleh.
"Untuk patung Panji Asmoro Bangun akan dipindahkan, rencananya di depan pintu gerbang parkir. Kita cek dulu keamanannya, yang pasti tidak lagi di lokasi sekarang. Konsepnya mengikuti kontekstual kolonial yang ada di Stasiun," pungkasnya. (uji/mar)