
GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPC PDIP Gresik menggelar pendidikan dan pelatihan bagi kader penggerak koperasi pada Minggu (22/6/2025). Kegiatan ini juga diikuti kader dari Lamongan dan dihadiri oleh Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari Bisowarno, serta Wakil Bendahara DPD sekaligus pengampu wilayah Gresik-Lamongan, Susy Cecilia.
"Pendidikan dan pelatihan kader penggerak koperasi diikuti 250 peserta dari Gresik dan Lamongan. Juga melibatkan seluruh anggota Fraksi PDI-P dari daerah pemilihan Jatim 13 (Gresik dan Lamongan)," kata Ketua DPC PDIP Gresik, Mujid Riduan, kepada BANGSAONLINE.com, Senin (23/6/2025).
Menurut dia, pelatihan ini menjadi langkah awal perjuangan PDIP dalam menumbuhkan perekonomian rakyat, baik di Gresik, Lamongan, maupun secara nasional. Ia menyebutkan, tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang ekonomi.
"Di Kabupaten Gresik banyak kader yang memiliki usaha, mulai skala kecil hingga besar seperti UMKM yang bergerak di bidang makanan, minuman, batik, menjahit, dan lainnya. Pelatihan ini sangat penting dilaksanakan agar kader-kader PDIP Gresik mengerti tata kelola usaha dengan baik, terutama di bidang koperasi," paparnnya.
Mujid menambahkan, program ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bung Karno tahun 2025 yang diusung DPD PDIP Jatim.
"Tujuannya untuk mencetak kader koperasi hingga ke tingkat paling bawah. Hal ini sesuai dengan gagasan Trisakti Bung Karno," katanya.
Wakil Ketua DPRD Gresik itu juga menyampaikan arahan dari Sri Untari Bisowarno yang berharap para kader bisa berdaulat dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam berkebudayaan.
"Diharapkan kader-kader PDIP bisa menumbuhkembangkan koperasi di tempat tinggalnya masing-masing," ucapnya.
Lebih lanjut, DPD PDIP Jatim diketahui telah memiliki koperasi Mega Bhakti yang akan dikembangkan hingga ke tingkat cabang (DPC).
"Ke depan, DPD akan merekrut kader-kader yang telah mengikuti pelatihan agar dapat bergabung sebagai kader koperasi Mega Bhakti di tingkat kabupaten," kata Mujid.
Ia pun berharap ratusan kader yang telah dilatih dapat memperoleh pemahaman lebih dalam mengenai pengelolaan koperasi.
"Koperasi berkaitan dengan semua aspek tata kelola yang baik. Harus dikelola dengan profesional. Jika tidak, pasti akan gulung tikar," pungkasnya. (hud/mar)