
BANGSAONLINE.com - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid, menyampaikan aktivitas erupsi Gunung Raung masih terus berlangsung, namun statusnya tetap berada di Level II atau Waspada.
"Material erupsi Gunung Raung sejak 5 hingga 19 Juni 2025 dominan material berukuran abu dan sebarannya sebagian besar terbatas di sekitar kawah sehingga tidak menimbulkan perubahan ancaman bahaya," kata Muhammad Wafid melalui keterangan tertulis, Jumat (20/6/2025).
Dijelaskan olehnya, aktivitas kegempaan Gunung Raung pada periode 16-18 Juni 2025 meliputi 5 kali gempa letusan/erupsi, 11 kali gempa embusan, sekali gempa low frequency, 11 kali gempa tektonik jauh, serta tremor menerus dengan amplitudo 0,5-4 mm, dominan 1 mm.
Berdasarkan pengamatan, energi gempa selama periode tersebut tercatat fluktuatif dan menunjukkan kenaikan di akhir pengamatan, namun tidak bersifat gradual. Kondisi ini menunjukkan tidak adanya suplai fluida dalam jumlah besar dari bawah permukaan, sejalan dengan jumlah gempa low frequency yang rendah.
"Tingkat aktivitas dinilai masih relevan pada Level II (Waspada) dengan rekomendasi agar tidak beraktivitas pada radius 3 km dari kawah/puncak," kata Muhammad Wafid.
Terkait aktivitas vulkanik ini, ia mengimbau masyarakat untuk mematuhi seluruh rekomendasi dari Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpengaruh oleh berita yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan mengenai Gunung Raung.
"Kami imbau masyarakat mengikuti arahan dari instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya," tuturnya.
Gunung Raung yang berada di perbatasan Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember ini memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl). Status Level II (Waspada) telah ditetapkan sejak 19 Desember 2023 dan termasuk salah satu gunung api aktif di Indonesia. (rom)