Protes Kejanggalan Pemilihan Ketua Hima, Mahasiswa PTN di Madura Jadi Korban Pengeroyokan

Protes Kejanggalan Pemilihan Ketua Hima, Mahasiswa PTN di Madura Jadi Korban Pengeroyokan Korban AF, seorang mahasiswa UIN Madura menunjukkan bukti laporan polisi usai dikeroyok sesama mahasiswa. Foto: DIMAS M. S./ BANGSAONLINE

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - AF, seorang mahasiswa Prodi Studi Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) Fakultas Tarbiyah, UIN Madura, menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah mahasiswa lain.

Atas kejadian tersebut, AF langsung melapor ke Polres Pamekasan dengan bukti laporan polisi (LP) bernomor STTLP/B/229/VI/2025/SPKT/Polres Pamekasan/Polda Jawa Timur pada Rabu (4/6/2025) pukul 19.34 WIB.

Kepada wartawan, AF mengungkapkan pengeroyokan itu bermula saat dirinya mengkritisi hasil verifikasi berkas calon pada pemilihan Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Studi (HMPS) Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) Fakultas Tarbiyah UIN Madura.

Menurut AF, panitia memberikan keputusan yang janggal lantaran tidak meloloskan salah satu calon Ketua HMPS TBIN UIN Madura, atas nama Rifki Hidayat.

"Padahal berkas Rifki lengkap, tapi kemudian disebut oleh KPUM tidak lengkap diproses verifikasi. Pada proses pendaftaran sudah dinyatakan lengkap. Ini janggal, ketika di momen verifikasi tidak diloloskan," katanya, Kamis (5/6/2025).

Karena merasa janggal, korban kemudian masuk ke auditorium dengan maksud meminta KPU memberikan penjelasan atas putusan KPUM yang merugikan salah satu calon.

Namun, sampai di auditorium, korban dihalau dan sempat adu argumen. Tidak hanya itu, AF mengaku menerima pukulan dari mahasiswa lain, bahkan dikeroyok.

Bahkan AF mengungkapkan tubuhnya dipiting oleh sejumlah mahasiswa, lalu dipukul oleh sekitar tiga orang mahasiswa.

"Saya dipukul dan ditendang hingga jatuh. Saya berharap polisi segera bertindak karena saya sudah lapor tadi malam, dan sudah dilakukan visum dirumah sakit," pungkasnya. (dim/rev)