Peringati Hari Lahir Pancasila, DPC PDIP Kabupaten Kediri Gelar Sarasehan dan Diskusi Kebangsaan

Peringati Hari Lahir Pancasila, DPC PDIP Kabupaten Kediri Gelar Sarasehan dan Diskusi Kebangsaan Dari kiri, Narasumber Sigit Widiyatmoko, Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri Murdi Hantoro, dan Sekretaris DPC Dodi Purwanto saat pembukaan sarasehan. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri menggelar sarasehan dan diskusi kebangsaan.

Kegiatan yang dihadiri oleh pengurus DPC, PAC, dan anggota Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Kediri tersebut digelar di Aula Kantor DPC PDIP Kabupaten Kediri, Sabtu (31/5/2025) malam.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro, mengatakan sarasehan dan diskusi ini merupakan agenda rutin yang digelar tiap peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni.

"Sarasehan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila ini kami laksanakan setiap tahun," kata Murdi.

Ia berharap hal serupa bisa dilaksanakan di setiap desa, meski dilakukan dengan sederhana.

"Memperingati Hari Lahir Pancasila ini memiliki makna yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, karena merupakan hari ketika Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1945," ujarnya.

Sarasehan mendatangkan narasumber seorang Dosen Sejarah UNP Kediri, Sigit Widiyatmoko.

Dalam paparannya, Sigit Widiyatmoko menceritakan detik-detik Ir. Soekarno saat menyampaikan pidato yang mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), pada 1 Juni 1945.

Dalam pidatonya, Soekarno memperkenalkan lima asas, antara lain Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menggelar sidang dan mengesahkan UUD 1945, tepatnya pada 18 Agustus 1945.

"Pancasila yang terdiri dari lima sila, telah menjadi dasar filosofis dan ideologi Bangsa Indonesia. Peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan juga menjadi momen refleksi bagi seluruh lapisan masyarakat," beber Sigit.

"Jadi, Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Bangsa Indonesia, tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena Pancasila sudah final. Bagi yang tidak setuju dengan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia, silakan pergi dari Indonesia," tegas Sigit. (uji/rev)