Mau ke Cirebon, Kiai Asep Bagi-Bagi Uang di Stasiun Pasar Turi Surabaya

Mau ke Cirebon, Kiai Asep Bagi-Bagi Uang di Stasiun Pasar Turi Surabaya Profesor Doktor Kiai Haji Asep Saifuddin Chalim, MA, saat membagikan uang kepada para porter di stasiun kereta api Pasar Turi Surabaya. Foto: MMA/bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Profesor Doktor Kiai Haji Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur bagi-bagi uang di Stasiun Kereta Api Pasar Turi Surabaya.

Kiai Asep Saifuddin Chalim membagikan uang kepada para porter atau petugas stasiun yang membantu membawakan barang-barang bawaan penumpang di stasiun kereta api Pasar Turi.

Wajah para porter itu pun tampak sumringah mendapat sedekah dari Kiai Asep Saifuddin Chalim yang dikenal sebagai kiai miliarder tapi dermawan.

“Ya senang sih,” kata seorang porter ketika ditanya bagaimana perasaannya ketika mendapat uang dari Kiai Asep.

Kiai Asep berada di stasiun kereta api Pasar Turi Surabaya bersama rombongan yang jumlahnya 9 orang. Kiai Asep mau naik kereta api dengan tujuan Cirebon.

Kiai Asep dan rombongan ke Cirebon untuk menghadiri acara istighotsah dan seminar tentang pengusulan Kiai Haji Abbas Abdul Jamil Buntet Cirebon sebagai pahlawan nasional di Pendopo Pemerintah Kabupaten Cirebon Jawa Barat.

Ke Cirebon Kiai Asep juga membawa 200 sarung untuk diabagikan kepada para kiai dan peserta istighotsah dan seminar pengusulan Kiai Abbad Abdul Jamil sebagai pahlawan nasional.

Selain itu Kiai Asep juga membawa koran HARIAN BANGSA, surat kabar yang terbit di Surabaya yang beredar di seluruh Jawa Timur. Koran yang tiap hari memuat Tafsir Al Quran Aktual itu juga dibagikan kepada para kiai di Cirebon.

Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama atau Pergunu itu memang dikenal sangat dermawan.

Setiap momen Kiai Asep memang selalu membagikan uang kepada siapa saja. Bahkan di kediamannya di Surabaya tiap hari Rabu pagi antri ratusan orang yang menunggu sedekah Kiai Asep. Mereka datang sebelum Subuh untuk antri uang.

“Mereka dikasih tikar agar orang-orang itu ikut shalat jemaah Subuh. Ya ada yang shalat dan ada yang tidak,” tutur Kiai Asep.

“Kan ada juga yang beragama Kristen,” tambah Kiai Asep.

Nah, untuk laporan lengkapnya Anda bisa nonton di TV BANGSA di channel YouTube.