Gandeng ESQ Corp, Gubernur Khofifah: Pelatihan Talent DNA untuk Kepsek dan ASN Pemprov Jatim

Gandeng ESQ Corp, Gubernur Khofifah: Pelatihan Talent DNA untuk Kepsek dan ASN Pemprov Jatim Gubernur Khofifah saat melantik kepala sekolah. Foto: Devi Fitri Afriyanti/BANGSAONLINE

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, melantik 198 kepala sekolah di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (16/5/2025).

Mengingat peran penting kepala sekolah dalam mengatur satuan pendidikan dan membangun karakter siswa, Gubernur Khofifah akan menggandeng ESQ Corp dengan memberikan pelatihan Talent DNA berbasis AI.

Dikatakan Gubernur Khofifah, pemetaan potensi melalui metode Talent DNA penting untuk memperkuat profesionalisme dan efektivitas organisasi. Hal ini penting untuk menemukenali karakter, keunggulan dan potensi yang terukur.

Tidak hanya itu, dengan metode Talent DNA berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dikembangkan oleh ESQ Leadership Center, bisa mengetahui potensi diri dan memperkuat pondasi karakter.

"Talent DNA ini dari ESQ pak Ary Ginanjar, pelatihan dan tesnya sangat cepat. Sehingga tahu potensi, keunggulan dan karakter setiap orangnya. Ini memang programnya Pak Ary Ginanjar, tapi selanjutnya kita dilatih untuk kemudian bisa diimplementasikan di unit masing-masing," tegas Gubernur Khofifah.

Khofifah Sampaikan Pentingnya Kompetensi

Pengenalan keunggulan, karakter dan kompetensi diri ini sangat penting sebagai mitigasi pencegahan terjadinya disharmoni. 

Pasalnya, tantangan dalam mengampu jabatan kepala sekolah juga tidak mudah. Termasuk bagi para guru.

“Nah konselor, guru BK saya rasa wajib untuk mengikuti pelatihan Talent DNA ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, pelantikan kepala sekolah ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jatim Nomor: 800/9765/204/2025 dan Nomor: 800/9767/204/2025 tentang pengangkatan guru sebagai kepala sekolah, tanggal 9 Mei 2025.

“Momentum ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan titik tolak kepemimpinan baru di satuan pendidikan, sekaligus bentuk nyata komitmen kita bersama dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik, lebih adil, dan lebih bermartabat di seluruh pelosok Jawa Timur," tutupnya.

Kepada seluruh kepala sekolah yang dilantik, Gubernur Khofifah juga mengajak mewujudkan pendidikan di Jawa Timur yang unggul, berkarakter, inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

"Mari wujudkan pendidikan Jawa Timur yang unggul, berkarakter, inklusif dan adaptif terhadap tantangan zaman," kata Gubernur Khofifah.

Ia menjelaskan mencetak generasi penerus bangsa tidak hanya cukup dari aspek akademik tetapi juga dibutuhkan sentuhan pada aspek non-akademik maupun pembetukan moral dan karakter. Karenanya dibutuhkan ikhtiar yang sama untuk mewujudkan hal tersebut.

"Di pundak para pendidik bertumpu masa depan anak-anak, masa depan Jawa Timur, bahkan masa depan Indonesia diletakkan," terangnya.

Pendekatan Ramah Anak

Gubernur Jatim juga menegaskan kembali pentingnya mengutamakan pendekatan ramah anak. Setiap persoalan permasalahan harus dihadapi dengan bijak, tanpa kekerasan dan pemaksaan.

Budaya penyelesaian masalah harus dibangun melalui dialog, pemahaman, dan pendekatan yang mendidik. Karena menurutnya pendidikan bukan ruang hukuman, melainkan ruang untuk bertumbuh.

"Jangan sampai permasalahan antara guru dan murid berujung di APH, aparat penegak hukum. Mari kita rawat pendidikan dengan kebijaksanaan dan kasih sayang," imbuhnya.

Sebagai salah satu unsur penting dalam lingkungan sekolah, Gubernur Khofifah menekankan kepala sekolah bukan hanya seorang manajer administratif.

Tetapi lebih dari itu, kepala sekolah memegang amanah dan mengambil peran sebagai pemimpin pendidikan, penentu arah budaya, dan penggerak perubahan karakter anak bangsa.

"Peran sekolah yang bukan hanya tempat belajar, tapi menjadi rumah kedua yang penuh nilai, kehangatan, dan semangat kebersamaan," ucapnya.

Oleh sebab itu, Gubernur Khofifah mengajak seluruh kepala sekolah di Jawa Timur untuk terus menjalin komunikasi yang intensif dan harmonis dengan orang tua siswa, komite sekolah, serta tokoh masyarakat.

Sinergi antara sekolah dan keluarga akan menjadi pondasi kuat dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan sosial.

"Mencetak generasi yang cerdas dan tangguh secara moral dan sosial adalah tugas bersama, sekolah, orang tua, komite dan masyarakat," terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Sampaikan Hal ini

Sementara itu Kepala Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai, mengungkapkan sebenarnya prosesnya sejak Januari lalu, karena banyak kepala sekolah atau sekolah yang kosong. Kondisi ini mendapat perhatian Gubernur Khofifah, sehingga diinstruksikan agar jangan terlalu lama kosong. Kenapa, karena dobel fungsi tugas antara satu sekolah dengan sekolah lain sama-sama berat.

“Proses ini tidak hanya di pemerintah provinsi saja, tapi guru-guru dan kepala sekolah juga harus proses di BKN. Makanya harus segera dilantik. Karena saat ini adalah masa-masa injury time penandatanganan ijasah. Harapannya supaya kepala sekolah yang baru ini bisa menyesuaikan di sekolahnya masing-masing,” paparnya.

Jadi, tambahnya, pada hari ini ada dua proses. Pertama, mutasi dari satu sekolah ke sekolah yang lain. Kedua, promosi. Ada guru yang menjadi kepala sekolah. Promosi yang ditempatkan di berbagai sekolahnya yang kebetulan kosong (tidak ada kepala sekolah).

“Kita berharap percepatan pelantikan kepala sekolah ini tidak hanya dilakukan sekarang saja. Berikutnya akan ada gelombang pelantikan berikutnya, karena masih ada sekolah yang Plt, belum ada kepala sekolahnya,” ujarnya. (dev/van)