GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik mewujudkan Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, bertransformasi menjadi pusat hortikultura modern dan ramah lingkungan. Desa Tawangargo melalui program Tameng atau akronim dari Tawangargo Smart-Eco Farming Village tidak sekadar menjadi sentra penghasil tanaman hortikultura, tapi juga model masa depan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan bahwa program inovatif ini merupakan bagian dari Tanggung Jawa Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beri Bonus Atlet-Pelatih Juara Livoli Divisi Utama dan Peraih Emas PON XXI
"Program Tameng awalnya merupakan solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan Climate Smart Agriculture. Keberhasilan tahap awal ini terus memotivasi kami untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru di program Tameng," ujarnya, Selasa (26/11/2024).
"Kami bersama petani binaan berkomitmen menjadikan Tawangargo sebagai sentra hortikultura modern dan ramah lingkungan," imbuhnya.
Dwi lantas menyebutkan beberapa inovasi ramah lingkungan terbaru yang dijalankan di program Tameng. Di antarannya, penggunaan solar cell dengan kapasitas 1.000 Watt peak (Wp). Energi ramah lingkungan ini menggunakan enam panel surya dan empat baterai yang mampu menghidupkan berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan).
Baca Juga: Petrokimia Gresik Beri Bonus ke Atlet Senam Peraih Medali di PON XXI Aceh-Sumut 2024
"Dalam kegiatan program Tameng, kami mendorong penggunaan energi terbarukan dengan mengganti sumber energi listrik dengan sumber energi yang berasal dari matahari untuk kegiatan pertaniannya dalam mengoperasikan sejumlah alat, diantaranya pompa air, water drip, sprinkle dan lainnya," paparnya.
Lebih jauh, ia menyebut inovasi ramah lingkungan berikutnya, Petrokimia Gresik juga melengkapi Tameng dengan rumah pengolahan limbah pertanian. Rumah ini mampu memproduksi pupuk organik cair dan agensia hayati yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian. Pupuk ini diproduksi dari limbah-limbah pertanian.
Hasil pertanian yang ada di Tameng mampu dikelola menjadi produk hilir, yaitu mi sayur. Mi yang dapat dimasak menjadi berbagai menu masakan dibuat dari bahan baku sayuran yang dibudidayakan dalam Tameng. Cocok untuk vegetarian.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024
"Saya sangat mengapresiasi pemanfaatan paving berbahan baku Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang diambil dari pabrik Petrokimia Gresik. Inovasi ini mampu memanfaatkan sisa produksi menjadi produk bernilai tambah," kata Dwi.
ia menambahkan, Petrokimia dalam pembinaan Tameng, juga mengimplementasikan Smart Precision Farming sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Petrokimia Gresik mendorong regenerasi petani dengan membuat iklim tani yang lebih modern.
Selain itu, membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Petrokimia Gresik juga membimbing petani untuk mampu mengadopsi berbagai teknologi terkini seperti Internet of Things (IoT), sistem drip dan alat uji tanah yang telah terbukti mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan mempermudah pekerjaan para petani. Implementasi teknologi ini juga telah menarik minat para petani muda untuk terjun dan berkontribusi dalam dunia pertanian.
"Program ini telah mendapatkan banyak apresiasi dari stakeholder di level nasional. Karena dinilai mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi petani, serta memberikan dampak baik yang berkelanjutan," urai Dwi. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News