SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Inadr Parawansa menyambut peringatan World Mental Health Day atau Hari Kesehatan Mental se-Dunia. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU itu mengajak masyarakat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap sesama.
"Kesehatan mental adalah tanggung jawab bersama dan membutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli, inklusif, dan mendukung kesejahteraan mental," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (10/10/2024).
Baca Juga: Relawan Gus E Gelar Rakor di Sidoarjo untuk Kemenangan Bunda Khofifah-Mas Emil
Menurut dia, empati dan kepedulian sangat dibutuhkan terutama di tengah tekanan hidup yang semakin meningkat.
"Dengan meningkatkan empati dan kepedulian, maka kita akan lebih peka terhadap kondisi orang-orang di sekitar kita. Serta lebih terbuka untuk memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan, terutama yang sedang mengalami masalah mental," kata mantan gubernur Jatim periode 2019-2024 itu.
World Mental Health Day diperingati tiap tanggal 10 Oktober. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental.
Baca Juga: Tembus Pasar LN dan Serap Tenaga Kerja Lokal, Khofifah Apresiasi Agrobisnis Bibit Buah di Nganjuk
Menurut Khofifah, sangat penting menciptakan lingkungan yang mendukung, baik di keluarga, tempat kerja, maupun komunitas. Sehingga setiap orang merasa aman untuk berbagi dan mencari bantuan ketika menghadapi masalah kesehatan mental.
"Kepedulian bersama dapat membantu menurunkan angka gangguan mental serta mengurangi stigma yang sering kali menghalangi orang untuk mencari pertolongan," katanya.
Ia menegaskan, meskipun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental meningkat, stigma dan diskriminasi terhadap individu yang mengalami gangguan mental masih menjadi masalah besar. Banyak orang enggan mencari bantuan karena takut dihakimi atau diperlakukan berbeda.
Baca Juga: Warga Nganjuk di Pasar Berbek Nganjuk Full Senyum Disambangi Khofifah, Tukang Becak: Lanjutkan Bu!
"Tidak semua orang memiliki akses yang memadai terhadap layanan kesehatan mental yang berkualitas. Tekanan sosial, akademik, dan perkembangan teknologi, terutama media sosial, berpengaruh besar terhadap kesehatan mental terutama remaja dan anak-anak," katanya.
Meningkatnya penggunaan media sosial, tegs Khofifah, sering dikaitkan dengan meningkatnya masalah kesehatan mental, terutama di kalangan anak anak dan remaja. Media sosial dapat memicu perasaan rendah diri, kecemasan, hingga isolasi sosial akibat perbandingan sosial dan cyberbullying.
"Masalah seperti depresi, kecemasan, dan bahkan bunuh diri terutama di kalangan anak muda harus menjadi perhatian khusus dari kita semua. Kesehatan mental adalah masalah yang kompleks dan mendesak. Butuh komitmen dan perhatian yang serius dari kita semua," katanya.
Baca Juga: Khofifah Puji Fasilitas Pembelajaran Modern dan Berteknologi Tinggi di Ponpes Dalwa Bangil
"Ketika kita merasa lelah, atau merasa mental kita sedang tidak baik, jangan pernah ragu untuk meminta bantuan, karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sekali lagi, mari kita tingkatkan mitigasi, kepedulian dan empati kita terhadap sesama," tegas Khofifah. (dev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News