Relawan berikutnya berasal Serikat Karyawan Petrokimia Gresik (SKPG) sebanyak tiga orang, serta Departemen CSR dan Komunikasi Korporat masing-masing satu orang relawan.
"Relawan ini akan menggantikan tugas relawan yang berangkat pada gelombang pertama. Ada sebanyak sepuluh orang relawan yang berangkat di gelombang sebelumnya. Jadi tugasnya bergantian," katanya.
Selain Petrokimia Gresik Group, bantuan yang dikirimkan ke Pulau Bawean juga berasal dari anggota Satgas, yaitu dari PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III), Perum Pegadaian, PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Telkom (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Cabang Gresik, PT WIKA (Persero).
Bantuan yang diberikan berupa sembako dan bahan pangan lainnya, obat-obatan, tikar, selimut, terpal, pampers, pembalut dan lainnya.
Kemudian anggota Satgas BUMN lainnya juga mengirimkan masing-masing sepuluh tenaga relawan pada Minggu (31/3/2024), dan Selasa (2/4/2024), besok.
Relawan tersebut berasal dari PT Cipta Nirmala, PT Nusantara Medika Utama, PT Pelindo Husada Citra, dan PT Nusantara Sebelas Medika.
Gempa di Laut Jawa mengakibatkan sejumlah kerusakan di Pulau Bawean yang terdiri dari dua kecamatan. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Gresik ribuan bangunan mengalami kerusakan. Di Kecamatan Sangkapura kerusakan terjadi pada 2.319 rumah, 86 tempat ibadah, 68 sekolah, 6 kantor, satu rumah sakit, dan delapan pondok pesantren.
Di Kecamatan Tambak terdapat 2.828 rumah rusak, kemudian 99 tempat ibadah, 57 sekolah, 12 kantor dan dua pasar juga mengalami kerusakan.
Akibat gempa selain merusak bangunan juga terdapat 15.357 pengungsi di Kecamatan Sangkapura dan 18.732 pengungsi di Kecamatan Tambak.
"Semoga bantuan dan relawan kami ini dapat membantu meringankan beban kebutuhan masyarakat di Bawean. Insya Allah, kami akan kembali mengirimkan bantuan di tahap berikutnya," tutup Dwi Satriyo. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News