Pembubaran Pengajian di Surabaya, Prof Kiai Imam Ajak Bagi Tugas Dakwah, Syafiq Basalamah Wahabi?

Pembubaran Pengajian di Surabaya, Prof Kiai Imam Ajak Bagi Tugas Dakwah, Syafiq Basalamah Wahabi? Prof Dr KH Imam Ghazali Said, MA. Foto: BANGSAONLINE

“Mari kita angkat persamaannya dan kita pahami perbedaan masing-masing. Dengan demikian, kita tak menonjolkan perbedaan. Kita sebaiknya membagi tugas; ada yang bertugas menulis buku untuk menjelaskan pandangan keagamaan kaum Aswaja. Ada juga yang bertugas sebagai da'i yang isi dakwahnya adalah kerukunan, perdamaian dan saling menghormati antar pemahaman, bahkan kita harus menghormati eksistensi agama-agama di luar Islam. Insya Allah kita bisa berbicara tentang perbedaan dan saling memahami teologi Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan lain-lain yang berbeda realitanya,” ajak Kiai Imam Ghazali Said sembari menurutup pernyataan dengan Wallahu a'lam (Allah yang Maha Tahu).

Sebelumnya, Ketua PAC GP Gunung Anyar, Asyiqun Nahdli menjelaskan kejadian ini bermula ketika pihaknya mengirim surat penolakan digelarnya kajian Syafiq ke pengurus masjid Assalam Puri Mas lantaran beberapa alasan.

GP dan takmir masjid kemudian melakukan mediasi yang difasilitasi oleh Polsek Gunung Anyar. Menurut Asyiqun, semua pihak sepakat pengajian dibatalkan.

"Awalnya penolakan, terus kita mediasi di polsek, kita menemukan kesepakatan tapi kesepakatan itu dilanggar. Awalnya sepakat bahwa acara ini dibatalkan ternyata di media sosial mereka masih framing bahwa acara ini tetap berlanjut," kata Asyiqun dikutip CNNIndnesia, Jumat (23/2/2024).

Mendengar kabar acara tetap digelar, Banser dan GP Gunung Anyar pun akhirnya mendatangi Masjid Assalam Purimas.

Penolakan tersebut sempat diwarnai kericuhan antara personel Banser bersama GP Gunung Anyar dengan jemaah Masjid Assalam Purimas sebanyak dua kali.

Asyiqun mengklaim sebanyak enam orang pihaknya menjadi korban pemukulan.

"Jadi adanya pemukulan. Jadi ini ada sekitar enam korban. Insiden kericuhannya dua kali, sekitar jam 17.00 WIB pertama kemudian 18.30 WIB Maghrib," ujarnya.

Asyiqun mengatakan pihaknya menolak kajian Syafiq Basalamah lantaran sudah terindikasi radikal.

"Sedangkan wilayah Gunung Anyar merupakan lumbung pesantren gudangnya ulama dengan karakter Nahdliyin," katanya.

Asyiqun mengklaim kajian yang dilakukan Syafiq Basalamah dapat menimbulkan konflik di masyarakat dan mengganggu keharmonisan di wilayah Gunung Anyar.

Menurut dia, kajian atau isi ceramah dari Syafiq Basalamah bertentangan dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah yang dianut masyarakat Kecamatan Gunung Anyar.

"Bukan persoalan figurnya tapi karena persoalan prinsipnya dalam berdakwah karena dia menghakimi golongan lain," tegas Asyiqun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO